33 | Kesempatan

9.8K 825 36
                                    

Tiana tak bisa lagi berkutik saat Darius menangkap basah dirinya membeli sebuah kondom, apalagi pertanyaan selanjutnya membuatnya mati kutu.

"Ini untuk Bella, kan?"

Tiana memutar otaknya, mencari alasan yang masuk akal tetapi pikirannya mendadak buntu. Jangankan untuk membuka suara, kakinya saja sudah bergetar di tempat.

"Ayo, Ti. Jawab pertanyaan gue!" bentak Darius membuat mbak kasir dan beberapa pungunjung yang di berada di sekitarnya terkejut.

Tiana menatap ke sekelilingnya, mereka jadi pusat perhatian sekarang. Lalu matanya kembali pada Darius yang terlihat semakin marah.

"Bisa kita bicara di tempat lain?" tawar Tiana, akhirnya setelah menelan ludahnya dengan susah payah, dia berani mengeluarkan suaranya.

"Gue mau ketemu Bella sekarang!" Darius mengabaikan pertanyaan Tiana. "Dia di hotel, kan?"

Tiana terhenyak.

"Kita naik mobil gue," ujar Darius seraya menarik tangan Tiana membawanya keluar dari minimarket di bawah tatapan penasaran mbak kasir dan beberapa pengunjung lain.

Tiana mengumpat dalam hati, kenapa dia tak sadar jika mobil Darius terparkir di sana. Ini karena terlalu fokus membalas pesan Bella tadi.

Beberapa kali Tiana mencoba menghembuskan napasnya tenang, tetapi bukannya tenang dia semakin gelisah.

Apakah ini saatnya kebusukan Bella akan terungkap?

Walau Bella bermain dengan para lelaki beristri. Namun, Darius kandidat yang tepat bisa dijadikan suami menurutnya, sayangnya Bella tidak mau terikat pernikahan. Apalagi orangtua Darius sudah lebih dulu tahu kebusukannya.

Awal Bella mendekati Darius memang tidak ada kata serius, selain untuk main-main juga untuk menjadikan Darius ATM berjalan. Tiana tentu tahu semuanya karena tidak ada satupun rahasia diantara Bella dan dirinya. Termasuk Bella yang simpanan para om-om hidung belang dan Tiana adalah germo alias mucikari para model yang mengenalnya.

Tianalah mengenalkan para model pada para kliennya, mematok harga, menyewakan kamar hotel, serta mengantar dan menjemput para model saat sudah berkencan. Dari pekerjaan itulah yang membawa banyak uang untuknya dibanding menjadi manager untuk para model, tentu biaya hidup untuknya tidak akan cukup apalagi gaya hidupnya yang suka foya-foya.

Ya, manager hanya kedok menutupi pekerjaan dia yang sebenarnya.

Tiana kebanyakan melamun hingga tak sadar jika mobil Darius sudah berhenti di basement hotel, pas sekali ponselnya bergetar menampilkan nama Bella dilayar.

Darius melirik ponsel Tiana yang langsung disadari perempuan itu, dengan cepat dia menekan tombol hijau.

Baru saja akan mengeluarkan suaranya, ponselnya sudah direbut Darius.

"Halo, Ti. Lo udah di mana? Kondomnya udah beli, kan? Rasa apa? Tadi Om Andrean request mau rasa jeruk sama anggur. Rasa itu ada kan di minimarket? Halo, Ti. Kok lo diam aja."

"Ini aku, kamu di mana?" Darius akhirnya bersuara juga setelah menahan geram mendengar suara Bella, suara manja yang selalu membuat dirinya tersenyum kini berubah menjadi jijik.

Loveable Ties (TAMAT) Место, где живут истории. Откройте их для себя