64 | True Love

7.7K 690 16
                                    

Keifani menatap Arif dengan perasaan resah, berkali-kali kedua tangan bertaut gelisah, saling meremas di atas pangkuannya. Padahal baru berapa menit berlalu tetapi terasa berjam-jam.

"Jadi gimana?" tanyanya menunggu seraya menggigit bibirnya.

Arif menghembuskan napas panjang, dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi sembari menatap lurus Keifani.

Theana yang duduk di samping Keifani ikut penasaran. "Rif, jangan sok cool gitu dong. Cepat katakan foto itu asli atau palsu?" tanyanya sudah tak sabar.

"Berisik lo," komentar Arif tenang.

"Rif, pleasee, gue serius." Wajah Keifani terlihat frustrasi, karena bagaimanapun jawaban dari Arif nanti sangat penting baginya, dia tahu harus mengambil langkah apa ke depannya.

"Fotonya diedit, ini bukan Darius dan Bella. Memang fotonya terlihat asli bagi orang awam yang melihatnya tapi bagi fotografer kayak gue jelas tahu ini hasil editan."

Helaan napas lega keluar dari bibir Keifani, sesak yang tadi menghimpit kini menghilang.

"Lo yakin?" sela Theana.

Arif mendelik pada sepupunya. "Jelaslah, lo mau ingkar dengan kejelian mata gue?"

Theana mendecih. "Ya, siapa tahu lo lagi rabun pagi ini."

"Enak aja!" protes Arif kesal.

Keifani tersenyum melihat interaksi dua saudara sepupu ini, suka saling mengejek tetapi saling sayang satu sama lainnya.

"Terima kasih ya, Rif," ucap Keifani tersenyum.

Pandangan Arif beralih pada cantik Keifani. "Sama-sama, Kei. Gue senang bisa membantu, tapi gue boleh tanya sesuatu, kan?"

Keifani mengangguk. "Silakan, emang lo mau tanya apa?"

"Bukannya mertua lo juga fotografer ya, kenapa nggak tanya dia aja?"

Theana menoyor kepala Arif. "Bego diperihara, heran deh si Raline mau sama lo!"

"Bangkee!" umpat Arif. "Gue nggak ngomong sama lo, Bucin!"

Theana melotot kesal.

Arif mengabaikan Theana lalu menatap Keifani kembali. "So?"

"Gue nggak mau Mas Darius dapat masalah, kalaupun Papi bisa tahu foto ini asli atau nggak tapi kan ada Mami juga. Dan dilihat aja gimana Mami sebenci itu sama Bella, bisa-bisa Mas Darius yang kena."

Arif manggut-manggut mengerti. "Benar juga sih."

"Eh, ngomong-ngomong soal Darius kayaknya lo harus siap ketemu deh," celutuk Theana santai lalu mengedikkan dagunya pada sosok yang kini berjalan tergesa ke meja mereka.

Arif dan Keifani lantas menoleh arah pandang Theana yang menampilkan Darius berjalan dengan tatapan cemas luar biasa.

"Sayang," panggil Darius lalu berjongkok di sisi kursi Keifani seraya mengenggam tangannya.

Seolah mengerti Theana dan Arif beranjak berdiri, sebelum pergi sahabatnya itu sempat menepuk bahu Keifani memberikan semangat.

"Gue ke atas dulu ya, Kei."

Setelah Theana dan Arif menghilang dari pandangannya, Darius beranjak lalu mengambil tempat duduk bekas Theana.

Pancaran rindu terlihat jelas pada kedua bola mata Darius, tanpa banyak kata Keifani melemparkan dirinya dalam pelukan suaminya. Hembusan napas suaminya di puncak kepalanya entah mengapa membuat semua kegelisahan di hatinya menghilang di tambah pelukan hangat memberikan kenyamanan seperti berada di rumah.

Loveable Ties (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang