05 | Luka Batin

16.2K 1.4K 24
                                    

Keifani menatap bangunan lantai dua di hadapannya dengan sendu, rumah besar ini dulu adalah tempatnya berteduh bersama bundanya sebelum pengkhianatan ayahnya terungkap membuat keluarganya yang bahagia kini hancur berantakan.

Masih segar diingatan Keifani, teriakan, makian, serta tangisan mengiringi kehidupannya sepuluh tahun yang lalu. Saat itu usianya masih lima belas tahun, dirinya baru saja pulang sekolah. Amara, Theana, dan Salwa mengajaknya makan di salah satu hotel bintang lima. Amara baru saja mendapat vocher gratis makan di restoran, karena itu Keifani meminta izin kepada bundanya terlebih dulu sebelum mengiyakan ajakan tersebut.

Dia tak pernah menyangka jika saat itulah awal dari kehancuran kebahagiannya, ketika matanya tak sengaja melihat ke arah lobi hotel yang menampilkan sosok yang sangat dikenalinya. Baru saja akan menegur sang ayah, langkahnya terhenti begitu matanya menangkap sosok sekertaris ayahnya mengandeng lengan ayahnya mesra. Saat itu jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, juga pikiran-pikiran negatif mulai memenuhi kepalanya.

Sesampainya di rumah pun pikiran itu makin menekan kepalanya, membuatnya pusing bukan main. Bunda yang menyambutnya pulang hanya mengerutkan keningnya karena tiba-tiba anak semata wayangnya mendadak diam setelah pulang nongkrong bersama teman-temannya.

Bahkan sampai makan malam bersama, Keifani masih saja bertahan dalam diamnya. Matanya kini menelusuri wajah ayahnya yang tampak serius menyantap masakan bundanya, kini pandangannya beralih pada bundanya yang sibuk menuangkan air putih ke dalam gelas milik ayahnya.

Dalam pikiran anak kelas satu SMA ini menduga-duga apa yang dilakukan ayahnya bersama serketarisnya di hotel siang tadi, kalau ada pertemuan meeting terus mengapa pandangan yang dilihat terlalu intim untuk seorang bos dan bawahan.

Sampai sebulan kemudian semua dugaannya terungkap, saat bunda mengajaknya ke kantor ayahnya untuk memberikan kejutan ulang tahun lelaki yang dicintai bundanya.

Bukan hanya yang mendapat kejutan, tatapi juga dirinya dan bundanya.

Di dalam ruangan itu ayahnya sedang asyik berciuman dengan sang sekretaris, posisinya sangat intim di mana ayahnya duduk di sofa panjang sedangkan sekretarisnya duduk dipangkuan ayahnya. Bahkan rok yang dipake perempuan sudah tersingkap menampilkan pahanya yang mulus.

Bundanya hanya bisa berteriak memanggil nama ayahnya, setelah kejadian itu rumahnya diwarnai pertengkaran dan tangis pilu bundanya. Sementara ayahnya makin menjadi bersama sekretarisnya, juga berani membawa perempuan itu ke rumah dan mengatakan akan menikahinya. Bundanya tidak menerima hanya mendapat tamparan keras.

Seminggu kemudian ayahnya kembali membawa perempuan itu dengan status pernikahan, bundanya semakin marah bahkan menarik kasar perempuan itu dari rumah untuk mengusirnya tetapi malah bundanya yang diusir oleh ayahnya saat itu. Keifani ikut bersama bundanya menumpang hidup di rumah saudara sampai akhirnya bundanya bisa membeli rumah atas bantuan kakak bunda.

"Kei, sampai kapan berdiri di sini?" Keifani tersentak dari lamunannya saat Darius menyentuh lengannya.

"Hah, iya, Mas. Maaf," ucap Keifani tak fokus.

"Ya udah, kita masuk sekarang ya," ajak Darius seraya mengambil tangan kanan Keifani. Langkahnya pun terhenti ketika perempuan di sampingnya menghentikan langkahnya. "Kenapa lagi, Kei?"

Mata Keifani fokus pada dua sosok yang duduk di teras sembari bermain boneka barbie. Darius mengikuti arah pandang Keifani, dia tahu hal ini pasti berat bagi perempuan itu. Setelah sepuluh tahun meninggalkan rumah ini, Keifani pasti merasa canggung sekali. Tetapi mau tak mau mereka harus menghadapinya jika ingin menikah.

Hari ini Darius harus merelakan waktunya bersama Bella hanya untuk menemani calon istrinya menemui ayahnya untuk meminta menjadi wali nikah Keifani.

Meskipun Keifani enggan melakukannya, rasa sakit itu masih membekas di hati perempuan dua puluh lima tahun ini. Sejak pengkhianatan itu Keifani sudah tidak melihat ayahnya dengan pandangan kagum dan memuja, dirinya muak dan marah.

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now