68 | Memohon

8.4K 564 17
                                    

"Ini alamatnya lengkap dengan nomor unit apartemenya."

Fuad mengambil kertas yang berisi data Arbella Lafasati, perempuan yang sedang mengandung janin papanya. Tidak sulit mendapatkan segala informasi tentang Bella, apalagi perempuan itu bisa dibilang cukup mempunyai nama di dunia model. Prestasi yang didapatkannya sewaktu mengikuti Miss Indonesia pun terbilang cukup baik, hanya saja kemarin saat terkena skandal dengan Brata---pemilik BeeStar---tempatnya menjadi model, banyak netizen mulai menyerangnya. Bukan hanya media online, berita Bella pernah masuk acara gosip di TV-TV.

Walau beritanya sudah menghilang. Namun, jejak digital tak akan bisa dihapus. Memang bukan hanya nama Bella yang menjadi teman kencan Brata, ada beberapa nama model yang masih dalam naungan agensi yang sama.

"Setelah saya ikuti seminggu ini, dia selalu bersama asistennya bernama Tiana. Jadi kalau Bapak mau bertemu dengan Bella, harus lewat Tiana. Yang saya dengar sejak Bella hamil, dia semakin susah ditemui karena ada Tiana di depannya. Asistennya itu benar-benar selalu memasang badan menjaga Bella."

Fuad menganggukkan kepalanya. "Thanks, Bro. Infonya, lo banyak bantu banget."

Dikta mengangguk. "Itu gunanya teman, Bro. Ya udah gue balik ya, bini gue udah nunggu di rumah."

Fuad tersenyum tipis seraya mengangguk, setelah Dikta pulang, dia kembali menatap kertas di tangannya. Lalu melirik jam di dinding atas sebelah foto mendiang ibunya, dia tak mau membuang waktu. Maka bergegas berdiri untuk ke apartemen Bella, dia harus bertemu segera dengan perempuan.

Katakanlah Fuad bodoh, rela mengorbankan masa depannya hanya karena bertanggung jawab pada kandungan perempuan yang dihamili papanya.

Tentunya dia punya alasannya, bagaimana mungkin kejadian itu terulang lagi? Bagaimana bisa nasib ibunya dulu tertimpa pada Bella?

Tidak, Fuad tak akan membiarkan Bella berakhir seperti ibu dan perempuan-perempuan yang sudah menjadi korban sang papa. Dan juga dia tak akan membiarkan anak yang dikandung Bella akan berakhir sama seperti nasibnya.

Fuad lahir sebagai anak haram, karena papanya tidak pernah menikahi ibunya. Menanggung kesalahan yang dilakukan kedua orangtuanya di masa lalu tidaklah mudah, ejekan serta hinaan yang diterimanya selalu menghantuinya. Dikucilkan dan di pandang sebelah mata oleh tetangga sudah menjadi makanan sehari-harinya.

Belum lagi sebuah kenyataan menamparnya kuat saat mengetahui ibunya bukan meninggal karena sakit tetapi karena bunuh diri, ibu yang melahirkan tidak tahan dengan segala hinaan yang diterimanya memilih mengakhiri hidupnya tanpa memikirkannya yang saat itu masih kecil. Beruntung adik ibunya---Anwar---merawatnya dan membesarkannya dengan kasih sayang.

Fuad sekarang masih di dalam mobil menatap lekat gedung apartemen mewah di depannya, masuk tanpa akses jelas bukan pilihan baik. Apalagi sistem keamanan di gedung berlantai tiga puluh ini sangatlah ketat, lihat saja ada empat satpam yang berjaga. Dua di pos keamanan dan dua lagi di lobi apartemen.

"Gue sebaiknya cari waktu hubungin Tiana aja," gumam Fuad, baru saja dia akan memasukkan gigi, matanya menangkap dua orang satpam membopong tubuh ibu hamil ke dalam mobil yang sudah terparkir di depan lobi. Pandangannya menajam ketika menyadari sosok perempuan yang sedang panik itu adalah Tiana, dia tersentak, berarti ibu hamil itu sudah pasti Bella.

Mobil itu lewat di depannya, Fuad segera menyalakan mesin lalu mengikuti mobil itu dari belakang.

***

Syafala Citra.

Nama yang disematkan Tiana untuk bayi mungil di dalam gendongan, setelah hampir dua jam berjuang. Dia akhirnya bisa bernapas lega, baik ibu dan bayinya selamat. Mengayunkan badannya, Tiana tersenyum kecil melihat Fala menggeliat kecil. Namun, tiba-tiba saja bayi mungil itu menangis keras membuatnya kelimpungan.

Loveable Ties (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang