34 | Make a Wish

9.3K 766 22
                                    

Keifani menatap puas pada meja makan yang penuh dengan masakannya, sebenarnya untuk sarapan dia tak perlu masak makanan berat karena Darius dan juga dirinya tak terlalu biasa makan berat di pagi hari.

Tetapi pagi ini dia ingin menyiapkan makanan spesial untuk Darius, sebab lelaki itu berulang tahun yang ke tiga puluh satu. Keifani saja baru mengetahui saat akan mau tidur, Mami meneleponnya dan mengatakan akan membuat kejutan untuk putra kesayangannya dengan membawakan blackflorest kesukaan lelaki itu.

Hanya saja karena hari ini bukan tanggal merah---hari minggu---jadi Keifani dan Mami sepakat akan menunda rencana kejutannya.

Keifani membuat mie goreng untuk mereka berdua, dengan toping bakso, udang kecil, cumi, dan bawang goreng. Tidak hanya itu, Keifani juga membuat capcay, ayam goreng tepung, dan tumpeng ukuran kecil porsi berdua.

Keifani melirik jam dinding, masih pukul 6.20, saatnya membersihkan diri. Dia tersenyum lebar kembali sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Keifani siap dengan setelan kantornya, kemeja kain warna biru muda dipadu celana panjang dan blazer warna pastel. Dia mengambil tas Dior-nya di atas meja rias dan berjalan keluar kamar, sesampainya di meja makan Darius sudah duduk di sana menyantap mie goreng buatannya.

"Selamat pagi, Mas."

Darius mendongak lalu tersenyum tipis. "Pagi, Kei," balasnya kemudian melanjutkan makannya.

Keifani tempat duduk di hadapan Darius. "Gimana, Mas? Mie gorengnya enak?" Dia ikut mengambil piring mengisinya dengan mie goreng.

"Nggak pernah mengecewakan, selalu enak." Darius memasang senyum kecil.

Keifani menyadari sesuatu, Darius terlihat tersenyum tetapi senyum itu tak sampai di matanya. Apa ini ada hubungannya dengan semalam?

"Mas," panggil Keifani hati-hati.

"Ya?"

"Semalam...." Kalimat Keifani terhenti ketika Darius tiba-tiba berdiri.

"Saya harus ke kantor sekarang, makasih sarapannya." Setelah mengatakan itu Darius berlalu tanpa menoleh lagi meninggalkan Keifani mematung di tempatnya.

Matanya menatap sendu masakannya di atas meja, Darius bahkan mungkin tak sadar kalau di sana ada nasi tumpeng dengan hiasan ucapan happy birthday.

Sadar kalau Darius seperti menghindar ketika dia akan menanyakan kejadian semalam membuatnya semakin yakin ada sesuatu yang disembuyikan lelaki itu dan pasti berhubungan dengan Bella.

Dia menatap mie gorengnya yang belum disentuh sama sekali, Keifani sudah tak berselera. Tetapi tidak mungkin juga dia buang, maka meski berat dia berusaha menelannya.

Keifani sampai di kantor memasang wajah lusuh, Cella menyadari itu pun bertanya, "Napa tuh muka? Kusut amat."

Keifani menoleh sekilas sebelum kembali melanjutkan langkahnya ke kubikelnya.

"Dih, gue diucekin."

Karmila yang baru dari pantry menyenggol lengan Cella. "Siapa yang cuekin lo?" tanyanya penasaran.

"Tuh," tunjuk Cella ke arah Keifani. "Datang-datang masang muka kusut, gue tanya malah dicuekin."

"Mens kali," celutuk Bento.

"Eh iya ya, mungkin badmood gara-gara mens." Karmila menanggapi.

"Semua cewek kalau mens kan emang badmood, Mil." Cella sungguh tak mengerti.

Karmila menepuk keningnya. "Maksud gue proses pembuahan sel telurnya gagal lagi."

Cella membuka mulutnya membentuk huruf O. "Yang sabar ya, Kei. Selesai mens kan masih bisa usaha lagi bikinnya. Kalian kan terbilang masih manten baru, nikmati aja lah dulu. Mendesah-desah manja." Dia mengerling mata genit.

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now