43 | Kencan

7.7K 679 7
                                    

"Gue nggak nyangka lo udah nikah, Kei. Padahal gue pulang ke Jakarta niatnya mau ngelamar lo. Eh, tahunya gue kesalip."

Tawa renyah milik Keifani mengalun lembut. "Siapa suruh tiba-tiba ngilang gitu aja, nggak pamit lagi!"

"Orangtua gue mendadak banget pindahnya, mana bisa gue pamit. Apalah daya gue masih bocil waktu itu."

"Bocil apaan dah! Lo aja udah pacaran sejak kelas VII sama Alisa. Dasar, playboy bocil!"

Giliran Dalfian yang tertawa, mendengar julukan playboy bocil yang disematkan padanya.

"Alah, bilang aja lo cemburu Kei."

"Dih!"

"Jadi, kalian menikah karena perjodohan?"

"Ya begitulah, Yan. Tapi jauh sebelum dijodohin gue udah jatuh cinta dalam hati."

"Widih, kayak judul lagu."

"Rese! Jadi gimana? Lo mau bantuin gue nggak?"

"Oke, kalau untuk membuat laki lo cemburu, lo datang pada orang yang tepat karena gue ahlinya."

Keifani teringat lagi percakapannya di telepon dengan Dalfian, memang benar setelah pertemuan pertama kalinya di Kokas minggu lalu. Dia dan Dalfian sempat tukar nomor ponsel, niat awal Dalfian ingin PDKT yang sudah diketahui Keifani. Sayangnya Dalfian harus terima kenyataan jika perempuan idamannya berstatus sebagai seorang istri.

Keifani memang menceritakan semuany---minus kontraknya---pada Dalfian saat mereka ada waktu berdua, saat itu mereka sama-sama ikut mengantre untuk membeli minuman di sebuah gerai di Kokas. Sedangkan mami dan Ryeowook menunggu di meja. Dia jelas berbohong pada Darius yang mengatakan belum sempat banyak mengobrol dengan teman SMP-nya itu.

Pertemuan di restoran Padang pun sudah direncanakannya, dan berhasil menarik target masuk perangkapnya.

Dan berhasil.

Dalfian tersenyum sinis, bukan hanya membuat suami Keifani cemburu tetapi juga kesal. Buktinya, lihat saja wajah lelaki itu tampak memerah menahan marah. Tetapi dia tak peduli, ya hitung-hitung kasih pelajaran untuk Darius.

Makanan di atas meja sudah ludes di makan Dalfian.

Darius terang-terangan bergidik ngeri, teman Keifani ini makannya banyak juga.

Dan Dalfian sedang berada di toilet saat ini, entah apa yang dilakukannya? Tetapi bagus juga, dia bisa membawa Keifani pergi dari sini.

"Kei, udah selesai, kan? Kita pulang yuk. Mami chat aku nih, katanya kita disuruh nginap di rumah." Darius sudah tidak tahan ingin segera membawa Keifani menjauh dari lelaki plastik itu.

"Lho, kok tiba-tiba banget? Aku kan nggak bawa baju ganti Mas." Keifani sebenarnya bingung, biasanya mami akan konfirmasi terlebih dahulu. Ini kok langsung kirim pesan ke Darius.

"Gampanglah soal baju ganti, ada baju Deana kok atau kalau kamu mau bisa pakai kemeja aku juga boleh."

Wajah Keifani memerah, rasanya Keifani lebih memilih opsi kedua deh. Ah, tak sabar ingin segera memakai kemeja Darius.

Astaga, Keifani sejak kapan jadi mesum begini pikirannya?

Darius menyadari itu spontan mengelus pipi Keifani lembut. "Ini pipinya kenapa jadi merah, hm?" bisiknya pelan.

Keifani menundukkan kepalanya seraya menggigit bibir bawahnya, perbuatannya itu mengundang geraman kecil dari Darius.

Sial! Jika tidak lagi di tempat umum begini, Darius sudah melumat habis bibir mungil Keifani.

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now