37 | Putar Waktu

8.4K 796 30
                                    

Restoran yang dimaksud Taufik benar-benar cocok untuk pasangan, kesan romantis terlihat di setiap sudutnya. Belum lagi interiornya mewah dan elegan, makanan yang dihidangkan pun cukup beragam. Konsep Fine Dining yaitu restoran yang menyediakan makanan secara lengkap dari appetizer, main course, dan dessert.

Setelah penyajian appetizer dan main course selesai, kini keluarlah dessert best seller restoran. Mata Keifani begitu melihat tiramisu cake dan ice cream rasa vanilla di meja, walau perutnya lumayan penuh tetapi dia tidak akan melewatkan dessert yang satu ini.

Suapan pertama membuat mata Keifani terpejam seolah menikmati rasa dalam mulutnya, Darius yang melihat itu lantas mengulum senyumnya. Hatinya membucah bahagia karena berhasil menyenangkan Keifani, ingatkan Darius untuk berterima kasih pada Taufik setelah ini.

Sampai seorang pelayan mendekat. "Permisi, Ibu, Bapak. Saya harap makanan yang kami sajikan membuat Ibu dan Bapak puas, dan karena malam tepat satu tahun restoran ini dibuka. Maka kami akan memberikan bonus untuk Ibu dan Bapak berupa vocher menginap semalam di hotel kami yang ada di seberang jalan sana." Penjelasan pelayan itu lengkap seraya menyerah sebuah vocher pada Darius.

"Hotel yang di depan itu?" tanya Darius kemudian.

"Benar sekali, Pak. Hotel itu dibangun bersamaan dengan restoran ini satu tahun yang lalu, jadi owner kami memberikan nama yang sama pada restoran dan hotel ini."

Darius baru menyadari jika nama restoran dan hotel memang sama, Summer Vibe.

"Lho, kok gedungnya dibuat terpisah, Mbak?" tanya Keifani, ternyata sejak tadi dia juga menyimak penjelasan pelayan itu meski fokusnya pada dessert.

Pelayan itu tersenyum lebar. "Gedungnya memang terlihat terpisah dari luar, tapi sebenarnya gedung restoran dan hotel kami terhubung satu sama lain. Ibu dan Bapak nggak perlu keluar dari pintu depan untuk lewat jalan raya ke hotel, Ibu dan Bapak bisa lewat lift yang ada di sana, nanti ada satu pendamping yang akan mengantar Ibu dan Bapak sampai ke kamar."

Setelah penjelasan pelayan itu, akhirnya Darius dan Keifani diarahkan ke dalam lift dengan satu pendamping yang akan mengantarnya ke kamar. Lift membawa mereka terlihat seperti ruang bawa tanah, Keifani dan Darius tak henti-hentinya berdecak kagum, pandangannya disuguhi berbagai jenis ikan, dari jenis ikan finding nemo sampai ikan pari raksasa di sepanjang koridor yang menghubungkan restoran dan hotel Summer Vibe.

Hingga sampai di kamar, pendamping yang mengantarnya tadi sudah kembali ke restoran. Kamar ini cukup luas dengan view jalan raya kota Jakarta, sebuah ranjang yang besar, TV LED 32 Inch, sebuah sofa panjang, kamar mandi dengan bathtub, dan lemari kecil di dekat pintu masuk.

"Aku nggak tahu kalau ada hotel sekeren ini," gumam Keifani seraya menatap jalanan dari balik jendela lantai lima.

"Saya juga baru tahu, hotel ini kan memamg baru setahun yang lalu. Kalau bukan rekomendasi dari Opik, saya juga nggak akan tahu hotel ini." Darius juga menatap jalanan di bawah sana. Dia menoleh sekilas pada Keifani. "Kei, benaran nggak pa-pa kita nginap di hotel malam ini?"

Keifani menggeleng tanpa mengalihkan perhatiannya. "Nggak pa-pa, Mas."

Darius melirik sofa panjang di belakangnya. "Saya bisa tidur di sofa, kamu boleh tidur di ranjangnya."

Keifani ikut melirik sofa panjang itu, dia meringis membayangkan tubuh jangkung Darius harus ditekuk untuk tidur di sana. Bukannya apa, panjang sofa itu tidak akan cukup menampung Darius.

"Aku aja yang tidur di sofa, Mas."

"Jangan!" Darius tampak menggaruk kepalanya menyadari suaranya yang cukup keras. "Maksud saya, kita bisa tidur di ranjang yang sama. Itupun kalau kamu nggak keberatan."

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now