Dua Puluh Lima

74 6 2
                                    

"Ini beberapa daftar idol yang belakangan ini sedang tren di Korea,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini beberapa daftar idol yang belakangan ini sedang tren di Korea,"

Dari arah depan ruang meeting, Soo Hwa membagikan beberapa bundle kertas berisi biografi idol-idol yang nantinya akan mereka seleksi untuk dijadikan brand ambassador pertama bagi ARDNT. Begitu ia membagikan satu bundle untuk Jae Hyun, matanya mimicing sedikit meledek, "ini berdasarkan riset selama 1 tahun ini, jangan tersinggung jika tidak ada namamu di sini, oke?"

Jae Hyun mencibirkan bibirnya, siap memaki Soo Hwa jika tak ingat bahwa mereka tengah berada di tengah ruangan formal rapat siang ini. Pria itu merebut bundle kertasnya dengan kesal, lantas memperhatikan biografinya satu-persatu.

"Wah," Jae Hyun meledek begitu ada satu foto yang sangat tak asing muncul di halaman pertama berkas tersebut. "Kau sengaja memasukkan kekasihmu ke sini untuk meledekku atau dia memang berada di peringkat nomor 1?"

Soo Hwa terkekeh, lengkap dengan semburat kemerahan di pipinya. "Kau seharusnya jangan membahas kekasihku di sini, Jung Daepyonim. Hubungan kita rahasia, sstt."

Respon Soo Hwa berhasil memancing gelak tawa di antara rekannya yang lain, mengingat hubungan Soo Hwa dengan salah satu penyanyi kelahiran Korea-Thailand itu telah menjadi rahasia umum di tengah perusahaannya. Namanya Ten Lee. Seorang penyanyi solo berbakat yang namanya tengah melambung tinggi di kancah industri Korea.

Jae Hyun berdecak. "Aku tak berencana untuk menjadikan proyek ini sebagai ajang pacaran diam-diam untuk kau dan Ten, ya, Na Bujangnim."

"Daepyonim~"

"Oho! Ten Lee skip," tegas Jae Hyun memangkas rengekkan Soo Hwa, meskipun sejatinya ia sebenarnya menandai halaman biografi Ten dengan tanda checklist.

"Lagipula, kita membutuhkan beberapa idol pria untuk dijadikan brand ambassador," Im Daepyonim⸺pendamping posisi Jae Hyun⸺menyahut, memberikan saran agar Ten bisa masuk dalam daftar. "Maksudnya kenapa tidak? Ten sedang naik daun dan kita membutuhkan skill menarinya di dalam iklan nanti."

Kedua sudut bibir Soo Hwa terangkat naik bersamaan dengan kedua bahunya yang ikut menyombongkan diri. "Itu dia maksudku. Im Daepyonim sangat paham diriku," pujinya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya ke kanan-kiri; bahagia. Ia bahkan melafalkan kata tanpa suara untuk Im Daepyo berupa, "terima kasih, Daepyonim," sambil mengedip.

Jae Hyun menangkap sinyal itu sambil berdecak sebal.

"Aku bahkan tidak tau ke mana Paman berpihak, eo? Kau bilang aku harus professional," Jae Hyun menyambar kesal.

"Aku tidak memintamu untuk tidak professional. Apa memasukkan Ten Lee termasuk ke dalam tindakan tidak professional?" Im Daepyo menimpali.

"Itulah," Soo Hwa menambahkan. Dengan pena digital di tangannya, ia pun bergerak ke arah layar dan membuat tanda checklist di layar dengan gambar Ten Lee di atasnya, "Jadi, check!"

"Terserah kalianlah," sahut Jae Hyun kesal.

*

Di sisi lain, Ji Na⸺yang masih dengan piyama tidurnya⸺tanpa memperdulikan penampilannya terlihat begitu sibuk mengecek ponselnya bolak-balik sejak 15 menit yang lalu. Wanita itu duduk di samping kemudi, di dalam mobil yang dikendarai Sung Jin menuju kantor Jae Hyun. Lantas, berdecak kesal.

TWINS : My First and My LastWhere stories live. Discover now