Empat Puluh Sembilan

98 11 0
                                    

AYOOOO, ABSEN BINTANGNYA DULU~~~
VOTE VOTE VOTEE!!!

Sudah vote?
Komen sudah?

Oke, silahkan menikmati~

*

Saat berangkat sore itu masih cukup cerah. Mobil yang Jae Hyun kemudikan melaju dengan pemandangan langit semburat orange yang cantik sekali dengan goresan-goresan tipis awan yang tersebar di atasnya. Namun, langit cerahnya tak berlangsung lama. Tepat ketika bulatan matahari terbenam, langitnya langsung berubah menjadi gelap dengan taburan bintang yang samar-samar saling berkelip. 

Hari itu, Jae Hyun membawa Istrinya untuk menepati janjinya dengan Ibu Mertuanya, bahwa mereka akan menginap di rumah orang tua Jae Hyun malam ini. Rencananya, Jae Hyun seharusnya pulang lebih cepat. Tapi, karena satu dan lain hal⸺bahkan, ada kunjungan dari Ayahnya selaku CEO ke kantornya⸺yang membuat kepulangan Jae Hyun serta keberangkatannya menuju rumah orang tuanya menjadi agak terlambat. 

Kedua sudut bibir Jae Hyun terangkat agak tinggi. Ia beberapa kali mengintip ke sisi penumpang, tempat Ji Na duduk dan tertidur dengan sangat tenang. Yah, meskipun kepalanya terpontang-panting beberapa kali; terayun-ayun tak kuat berada di posisi tegak. Hal itu mampu membuat Jae Hyun terkekeh gemas. 

“Dia pasti kelelahan,” gumam Jae Hyun. 

Pria itu segera memposisikan kedua bahunya. Ia bersandar ke sandaran kursi pengemudi. Lantas, mengulurkan tangannya yang bebas untuk membawa kepala Istrinya bersandar di bahu kokohnya. 

“Hm?” Ji Na terusik sedikit. 

“Tidur, Babe. Perjalanan kita masih cukup untuk melanjutkan tidur sebentar,” titah Jae Hyun, yang segera dituruti Ji Na. Wanita itu memposisikan kepalanya lebih nyaman di bahu Jae Hyun sambil meraih tangan kanan Jae Hyun dan memeluknya erat. Ia bahkan membawa tangan Suaminya ke pangkuannya.

Jae Hyun melengkapinya dengan membuatnya menjadi sebuah genggaman erat. 

Istrinya menggemaskan, pikirnya. Wanita itu seharian ini sibuk memasak. Ia memasak kue, mengirim beberapa kuenya ke tempat-tempat pembelinya. Setelah itu berbelanja banyak untuk lanjut memasak banyak untuk orang tua Jae Hyun. Hasilnya, ada dua kotak cukup besar berisi lauk-lauk yang Ji Na masak untuk makan malam ini. 

Beruntungnya, Jae Hyun segera menginformasikan Ibunya agar ia juga tak ikut memasak. Bayangkan jika kedua wanita yang Jae Hyun cintai itu memasak di waktu yang sama. Betapa melimpahnya makanan malam nanti, dan siapa yang akan habiskan? Hahaha…

Jae Hyun memberikan ciuman sedikit di punggung tangan Ji Na.

Jae Hyun memberikan ciuman sedikit di punggung tangan Ji Na

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita itu juga berdandan sedikit. Riasannya tipis dengan rambut panjang yang ia tata dengan gelombang yang natural. Ia memakai atasan cantik berwarna baby blue dengan celana jeans slimfit yang tetap sopan. 

TWINS : My First and My LastWhere stories live. Discover now