🔞BONUS EMPAT PULUH SEMBILAN🔞

180 10 2
                                    

Air yang mengalir dari shower mengguyur seluruh tubuh Ji Na, dari atas kepala hingga jemari kakinya, dengan begitu segar

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Air yang mengalir dari shower mengguyur seluruh tubuh Ji Na, dari atas kepala hingga jemari kakinya, dengan begitu segar. Airnya hangat membasahi tubuh telanjang wanita itu dengan sangat nyaman. Di bawah guyuran air malam ini, Ji Na menikmati mandinya sambil tersenyum sangat lebar. Ia bahagia. Berada di tengah-tengah keluarga barunya yang sangat harmonis.

Ji Na memang tak pernah meragukan kebaikan Ayah dan Ibu Mertuanya. Wanita itu mengenang momen yang ia habiskan dengan mertua dan suaminya. Sangat menyenangkan. Ji Na merasakan cinta yang sangat utuh. Perasaan cinta yang sempat kosong dari seorang Ibu. Ji Na merasakannya sangat serakah dari Min Jung⸺Ibu Mertuanya.

"Andai Ayah dan Kakak-kakakku ada di sini," Ji Na bergumam sambil menyisir rambutnya yang basah ke belakang. "Pasti lebih ramai lagi," tutup dengan tawa.

Ngomong-ngomong, momen tadi memang menyenangkan. Mereka bermain tenis meja dengan pelik. Jae Hyun dengan Ayahnya melawan Ji Na dengan Ibu Mertuanya. Tak menyangka jika Ji Na dan Ibu Mertuanya bisa mengalahkan Jae Hyun dan Ayahnya. Kemenangan tadi agak heroik dan mengejutkan. Saat Ji Na dan Min Jung terlibat sangat kompak menghancurkan tim Jae Hyun dengan Ayahnya. Wow. Mereka berdua bisa menjerit sangat nyaring saat menang tadi.

Setelah itu, untuk pertama kalinya Ji Na mendengar nyanyian Jae Hyun.

Ya, sebelumnya, Ji Na memang sering mencuri-curi waktu untuk mencari penampilan Jae Hyun dulu saat masih menjadi idol. Suaminya pandai menyanyi. Tariannya pun keren. Tapi, hari ini, untuk pertama kalinya Ji Na mendengar suara nyanyian Jae Hyun secara langsung.

"Lagu tadi bagus juga," Ji Na tersenyum lebar, mengingat saat Jae Hyun menyanyikan lagu milik Frankie Valli - Can't Take My Eyes Off You.

Hal yang mendebarkannya adalah Jae Hyun menyanyikannya sambil menggenggam erat tangan Ji Na. Mereka duduk di sofa berdampingan. Dan, Jae Hyun tak melepaskan genggamannya dengan Ji Na sama sekali. Seolah pria itu benar-benar menyanyikan lagu itu untuk Ji Na.

"Aku akan memintanya menyanyikannya lagi nanti," Ji Na kecanduan mendengar suara nyanyian Jae Hyun.

CKLEK.

Kepala Ji Na sontak menoleh 90 derajat ke arah pintu kamar mandinya.

"Jeffrey!" Wanita itu menjerit sambil menutup tubuh telanjangnya⸺sekenanya⸺dengan kedua tangannya.

Jae Hyun berdecak. "Apa yang kau tutupi?" pria itu dengan santai melucuti satu-satunya penutup tubuhnya; celana. Lantas, bergabung dengan santai ke shower box dengan Ji Na. "Aku sudah melihat dan menyentuh semuanya."

"Tetap saja," Ji Na melengos. "Aku belum terbiasa begini."

Wanita itu berdebar kencang, menyadari Jae Hyun sama-sama tak berpakaian dengannya dan tengah berdiri kokoh di belakangnya saat ini. Hawa panas langsung menyelimutinya, padahal airnya hangat. Bulu kuduk Ji Na juga mampu meremang, menebak pergerakan halus Jae Hyun meskipun dalam jarak cukup jauh. Bahkan, Ia merasakan dengan jelas deru napas Jae Hyun yang menerpa kulit-kulit telanjang Ji Na. Anehnya, Ji Na diam; menantikan Suaminya.

TWINS : My First and My LastOù les histoires vivent. Découvrez maintenant