Lima Puluh Satu

112 6 0
                                    

Oh, tenang saja. Tae Yong dan kawan-kawannya berhasil datang.

Setelah keributan menggemaskan malam kemarin, Ji Na berhasil membujuk Suaminya untuk membiarkan teman-temannya datang. Sementara, ia akan memasak banyak makanan untuk menyambut kedatangan mereka, khususnya Tae Yong. Oho! Sudah bisa dipastikan makanan kali ini super istimewa. Hampir ada semua makanan yang Tae Yong suka. Bahkan, ada makaron strawberry yang sengaja Ji Na buat khusus untuk hari ini.

Hari ini, hari sudah menjelang sore. Ji Na sudah menyibukkan diri di dapur dengan bahan-bahan makanan yang hampir jadi. Bahkan, percayalah. Wanita itu berdandan sedikit dengan riasan sangat tipis di wajahnya. Rambutnya bahkan ia gerai panjang yang cantik melewati bahunya. Intinya, Ji Na benar-benar bersiap bertemu idolanya.

CKLEK.

Di tengah aktivitas Ji Na, ia tau-tau mendengar suara riuh dari arah pintu masuk rumahnya. Mengetahui bahwa Tae Yong dan kawan-kawannya sudah tiba, Ji Na buru-buru mencuci tangannya dan melesat secepat yang ia bisa untuk ikut menyambut mereka.

"Jeffrey," Ji Na memanggil Suaminya lebih dulu, tentu saja karena Jae Hyun telah lebih dahulu menyambut teman-temannya. Wanita itu berdiri persis di samping Jae Hyun sambil memeluk erat lengan kekar Suaminya. Sejatinya, ia bermaksud sedikit menyembunyikan semburat kemerahan yang muncul di wajahnya tepat ketika kedua netranya bertegur sapa dengan Tae Yong.

Oh, ya ampun, dia super tampan seperti muncul dari anime!

"O! Kau Jung Ji Na? Halo," Si Manusia Anime; Lee Tae Yong menyapa lebih dulu. Yang lantas, diikuti beberapa teman pria Jae Hyun lainnya yang bergantian menyapanya.

"Halo," Ji Na membalas sapaan mereka dengan malu, nada suaranya kecil dan sangat lembut.

Mendengar balasan Ji Na tersebut, Jae Hyun sibuk mencibir tingkah genit Istrinya yang tak mengalihkan tatapannya dari Tae Yong sama sekali.

"Kita pernah bertemu saat pernikahan kalian dulu. Rasanya masih canggung sekali seperti baru pertama kali bertemu, ya," Tae Yong berujar, membuat Ji Na menjadi lebih salah tingkah lagi.

"Saat itu aku belum mengenal kalian. Maaf tidak sempat menyapa kalian waktu itu," balas Ji Na dengan nada yang percayalah, itu lembut sekali.

"Benar. Waktu itu kan kau sibuk terlalu terpesona denganku," Jae Hyun memotong pembicaraan dengan nada agak ketus. Pria itu menatap Ji Na dengan pelototan tajam, yang berhasil membuat Ji Na merengut takut. Lantas menarik Sang Istri untuk sengaja ia sembunyikan di balik punggungnya. Enak saja mau ber-genit-genit ria dengan Tae Yong terus.

"Ayo, masuklah~" Jae Hyun pun mempersilahkan teman-temannya masuk. Ia melakukannya sambil tetap membuat Ji Na berada di belakang punggungnya, sementara teman-temannya mulai melengang memasuki rumah.

"Jeff~" Ji Na merengek sambil menyentak kakinya. Wanita itu merengut, menyadari tingkah Suaminya yang menghalangi dirinya dekat dengan idolanya.

"Apa?" Jae Hyun berkacak pinggang. "Kau tidak pernah bicara dengan nada sehalus itu padaku!"

"Aku kan mengidolakannya," bujuk Ji Na sambil menggoyang-goyangkan lengan Jae Hyun. "Ngomong-ngomong, kalian mau menonton apa? Di ruang tengah sini, kan?"

"Tidak," Jae Hyun menjawab cepat.

"Huh?"

Sang Suami segera meletakkan telapak tangan besarnya di puncak kepala Ji Na, seolah menggerakkan tubuh Istrinya untuk ia arahkan⸺dengan agak memaksa⸺menuju ke arah dapur. Tenaga Jae Hyun yang tentu jauh lebih besar dari tenaganya membuat Ji Na tidak bisa memberontak. Wanita itu menurut, mengikuti arah langkah Jae Hyun mengarahkannya.

TWINS : My First and My LastWhere stories live. Discover now