"Thou Sun," Said I, "Fair Light" 4/2

140 27 2
                                    

Kecanggungan sekali lagi memenuhi Off dan Gun di perpustakaan yang megah itu. Gun sebisa mungkin mengontrol dirinya untuk tidak lari begitu saja dari sana karena tak tahan dengan situasi canggung itu, jadi dia memutar otak untuk mengubah suasana.

"Apa—"

"Kau—"

Sekarang malah semakin canggung karena mereka berdua berbicara secara bersamaan.

"Silahkan."

Gun merasa lega karena Off memberinya kesempatan berbicara terlebih dahulu. "Apa jenis bacaan yang kau baca, Your Grace?"

"Aku juga tak pilih-pilih, tetapi aku cukup tertarik pada mitologi."

"Yunani?"

"Dan Romawi, dan Mesir Kuno."

Gun mengangguk. "Begitu rupanya."

"Egyptian Ra."

"Egyptian Ra?"

Off kembali menatap buku-buku di hadapan mereka, tangannya berada di belakang pinggang. "Kau pernah membaca Mitologi Mesir?"

"Belum pernah," jujur Gun.

Off mengernyit. "Kau tidak di jurusan classic bersama Janhae? Biasanya jurusan itu membicarakan peradaban dan kebudayaan kuno, meski lebih banyaknya Yunani dan Romawi," tanyanya disertai penjelasan.

Gun menggeleng. "Aku di pelayanan masyarakat."

"Begitu rupanya," sahut Off. "Ra adalah Dewa Matahari dalam kepercayaan Mesir Kuno," lanjutnya mulai menjelaskan.

Gun mengangguk, tetapi tidak mengatakan apa-apa sebagai tanggapan.

"Dari matahari terbit sampai terbenam, orang Mesir percaya bahwa itu adalah waktu perjalanan Ra karena dia adalah personifikasi matahari."

"Sepertinya dia makhluk mitologi yang penting bagi orang-orang Mesir," tanggap Gun.

Off mengangguk. "Benar."

Gun memeluk Hamlet di depan dadanya. "Kau menyukai Ra ini, Your Grace?"

"Aku suka semua yang merepresentasikan Matahari, karena di Mesir Kuno itu adalah Ra, maka dapat kukatakan dia adalah favoritku."

"Ah I see."

Off menghembuskan nafas sekali. "Aku menduga orang-orang Mesir pasti sedang kewalahan sekarang, hidup tanpa cahaya dan kehangatan."

Kening Gun kembali mengernyit. "Maksudmu?"

Off kembali menoleh ke arah Gun. "Agaknya Ra mereka terjatuh."

"Terjatuh?"

"The Fallen Egyptian Ra."

Gun semakin tidak paham arah pembicaraan Off, pria itu berbicara sesuatu yang tak begitu bisa dicerna oleh otaknya.

"Aku tak mengerti, Your Grace."

Off kembali menatap ke depan. "Langit juga sama, dia kehilangan cahayanya."

Gun mengangguk. "Saat musim dingin, matahari memang tidak begitu bersinar." Dia mengartikannya secara harfiah.

"Whether the Sun, predominant in heaven, Rise on the Earth, or Earth rise on the Sun."

Gun hanya bisa menatap bingung karena dia cukup kesulitan mengimbangi Off dalam percakapan mereka.

"Masih bagian dari Paradise Lost."

Gun hanya bisa mengangguk. "Paradise Lost."

"Matahari terbit di Bumi, dia memilih bumi Glasgow ini, membawa serta surga bersamanya."

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now