Glamorous Sunset 20/1

112 18 1
                                    

Many waters cannot quench love, neither can floods drown it...¹

Dua bulan berlalu sejak Matahari terbenam, tak ada yang baik-baik saja. The Anderston menjadi begitu sepi tanpa ada salah satu anggota mereka yang biasanya selalu membawa keceriaan dan kebahagiaan.

Saowaros berusaha dalam segala mampunya menerima fakta bahwa dia telah kehilangan putra bungsunya.

Tay dalam segala caranya berusaha sebisa mungkin untuk belajar menerima fakta bahwa sudah tidak ada lagi yang bisa dia ajak berdebat kusir di ruang duduk.

Harit dan Janhae kehilangan personil Lamb of God mereka. Kini harus menghabiskan waktu berdua untuk belajar musik, dan melakukan segala yang biasa mereka lakukan bertiga. Itu terasa sangat berbeda, sangat asing, dan mereka tak tahu kapan akan terbiasa.

Para pelayan The Anderston, terutama Kwang juga kemudian merasakan betapa tak lagi sama rumah itu tanpa keberadaan Gun di dalamnya.

Rasa sakit masih terasa, duka masih mengawan, dan kehilangan kemudian menjadi musuh semua orang.

Semua orang, termasuk juga orang-orang Glasgow House yang telah mengenal Sir Gun sebagai cinta tuan mereka, yang sudah ia bawa ke sana, sehingga kastil itu kemudian menjadi tempat tinggal yang menyenangkan.

Kini, semua kembali ke titik awal, megahnya Glasgow House sudah kembali seperti semula, itu hanyalah kemegahan yang hampa, cinta telah sekali lagi tak ditemukan di dalamnya.

"Your Grace, teh Anda."

Off mengangguk kepada Goji yang datang membawakan teh untuknya, "terima kasih."

"Sama-sama, Your Grace."

"Goji."

Goji yang sudah berbalik badan untuk melangkah pergi kemudian kembali menghadap Off. "Yes, Your Grace?"

"Sudah bersihkan rumahnya hari ini?"

Goji mengangguk. "Sudah, Your Grace."

Off tersenyum. "Terima kasih."

"Sama-sama, Your Grace."

Goji melangkah pergi, tetapi kemudian terhenti mendengar suara batuk Off.

"Maaf, Your Grace. Apakah tidak sebaiknya memanggil dokter? Anda sudah batuk selama satu bulan belakangan."

Off menggeleng. "Ini hanya batuk. Aku tak apa."

"Tetapi, Anda kelihatan tak baik-baik saja, Your Grace. Suara batuk Anda juga tidak bagus," ujar Goji dari yang bisa dilihat dan didengarnya.

"Tenang saja, aku tidak akan mati hanya karena batuk"

Goji meringis karena Off kembali batuk dan rasanya seakan diafragmanya bisa pecah jika dinilai dari suara batuknya. "Your Grace, Anda sungguh tak apa? Saya rasa Anda butuh dokter."

Off menghela nafas panjang. "Aku tak apa," katanya sembari menekan-nekan dadanya yang sakit karena batuk.

"Baiklah, Your Grace." Goji akhirnya mengalah saja pada tuannya.

Dia pergi meninggalkan ruang kerja Off, dan Janhae masuk sepeninggalannya.

"Batukmu bisa merobohkan Glasgow House," katanya karena bisa mendengar suara batuk Off. "Aku tak mengerti kenapa kau menolak memanggil dokter."

"Kau seharusnya tidak ke sini, aku sedang batuk, bagaimana jika dirimu tertular?"

Janhae berdecak kesal. "Karena itulah kau butuh dokter—kita panggilkan dokter, ya?"

The Sun Also SetsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum