Never The Same Love Twice 16/1

118 22 1
                                    

And I’d choose you; in a hundred lifetimes, in a hundred worlds, in any version of reality, I’d find you and I’d choose you...¹

Tahun baru tidak disambut antusias, dikarenakan sisa-sisa duka kematian Sataporn Teechapaikhun pada 27 Desember 1813 lalu. Gun sudah menghabiskan lebih banyak waktunya sejak saat itu di Barmulloch, menemani Janhae yang tentu sangat terpukul.

Gadis itu jadi tidak banyak tersenyum, tidak banyak berbicara, bahkan Harit kemudian jarang menggodanya dengan beberapa candaan karena tahu saatnya tidak tepat. 5 Januari lalu, Janhae bahkan menolak mengadakan perayaan ulang tahunnya sendiri.

Waktu terus bergulir, hidup terus berjalan, syukurnya sejak beberapa hari lalu, Janhae mulai banyak terlibat percakapan, mulai tersenyum, dan terkekeh menanggapi candaan Harit juga yang lainnya.

Tak hanya Janhae, New sebagai seorang anak yang kehilangan ayahnya juga tentu mengalami pukulan yang besar, tetapi mungkin Janhae diberi kesempatan berduka, New tidak, karena kemudian dia resmi menjadi seorang Viscount, dan kini dia adalah Viscount Teechapaikhun. Sekarang semua tanggung jawab sungguhan adalah miliknya.

Dia harus melakukan pengawasan pajak, melakukan pengelolaan estat, mengurus tagihan tanah, masalah upah pelayan, dan lain sebagainya yang adalah tugas seorang Viscount. Dia juga bertanggung jawab atas masalah kehakiman.

Seperti saat ini, dia dan pejabat lainnya, tentu saja bersama dengan Off akan ke pengadilan lokal untuk mengadakan persidangan mengenai masalah yang terjadi di 27 Desember 1813 lalu.

Hakim perdamaian telah ditunjuk oleh penegak hukum pengadilan lokal, terdiri tuan tanah dari North Kevinside, pemilik pabrik cerutu, dan juga tuan tanah Anderston, yakni Tay.

New tidak mengharapkan apa-apa dari Tay, Off juga demikian. Mereka sudah melewati petty sessions² karena peristiwa itu dinilai sebagai pelanggaran moral, tetapi mereka tak dapat terlibat, dan sekarang mereka akan duduk sebagai juri di quarter sessions³ setelah peristiwa itu dikategorikan sebagai tindak pidana berat.

"Aku tidak mengerti kenapa kita tidak bisa membawa kasus ini ke old bailey." Sir Saru, tuan tanah North Kevinside bersuara.

New menghela nafas kesal setiap kali dia bersuara sebab sejak awal jelas sekali dia di pihak yang berlawanan, tetapi apa daya, dia telah ditunjuk sebagai hakim.

"Aku tidak mengerti kenapa kita harus membawanya ke sana. Bukankah satu-satunya kemungkinan yang ada adalah dua warga kita akan dihukum mati?" jawab Weerayut.

Sir Saru tersenyum miring. "Sodomi memang pelanggaran berat, itu isi The Buggery Act 1533. Hukumannya memang hukuman mati."

Mereka semua diam untuk beberapa saat, saling berdiskusi, saling bertukar pikiran dan pendapat. Hanya Tay yang sejak awal sidang hanya berdiam diri. Membuat New kesal sekali karena jika Tay hanya ingin duduk diam seperti patung, dia dapat menolak ditunjuk sebagai hakim perdamaian.

"Bagaimanapun ini berkaitan dengan masyarakat, jika kita tidak menuruti kemauan mereka. Masyarakat akan skeptis terhadap kita semua, terutama terhadap Duke kita."

Off menatap datar ke arah Sir Saru. "Dua orang yang sedang kita adili saat ini juga masyarakat. Mereka juga wargaku." Katanya.

Sir Saru berkedik bahu. "Tetapi mereka melakukan pelanggaran berat."

"Karena bersetubuh di pondok?" tanya New.

"Karena mereka bersetubuh sesama jenis, Viscount Teechapaikhun, aku pikir kau seharusnya tahu itu."

"Kurasa Sir Saru benar," sahut salah seorang bangsawan dari bangku juri. "Kita tidak dapat melakukan apa-apa selain mematuhi undang-undang. Meski tentu saja hukuman mati sangat mengerikan." Dia adalah seorang baron.

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now