The Duke and A Gentleman 8/2

146 25 1
                                    

"Dia tidak menceritakan banyak hal padaku, Your Grace. Aku sudah tahu sejak beberapa lama. Aku memperhatikan kalian selama ini."

Off berdiri di belakang Saowaros yang berjalan sembari sesekali memetik daun kering dari bunga-bunga yang ada.

"Cinta memiliki bahasanya sendiri, bukan begitu?" tanya Saowaros. "Entah melalui tatapan mata, raut wajah, bahasa tubuh, dan lain sebagainya... cinta memiliki bahasanya tersendiri."

"Kupikir begitu, Ma'am."

"Aku sesekali ingin menegurmu setiap kali kau menatapnya. Kau berteriak cukup lantang menggunakan tatapanmu, Your Grace."

Off menunduk untuk mengeluarkan kekehan pelan. "Aku tidak pandai menyembunyikan perasaanku rupanya."

Saowaros memetik satu daun lagi. "Sebelum ke London dia menangis."

"Menangis?"

"Setelah menyadari perasaannya untukmu." Saowaros ingin bercerita. "Aku yakin kau menyadari bahwa dia menjauhimu sebelumnya."

Off mengangguk. "Aku sangat kebingungan karenanya, Ma'am," jujurnya.

Off mendengar Saowaros terkekeh. "Dia mencemaskanmu."

"Mencemaskan aku?"

Saowaros mengangguk, kemudian dia berhenti dengan basa-basi memetik daun kering, dia berhadapan dengan Off. "Katanya kau seorang Duke, wajah Glasgow ini, perlu memiliki keturunan untuk memberi Glasgow ini pemimpin di masa depan. Kau tentu tahu bahwa semua itu benar, iya, kan?"

Off mengangguk sekali. "Iya, Ma'am."

"Kau tentu tahu bahwa jika kau bersamanya, hal itu tidak akan pernah terjadi."

"Benar, Ma'am."

Saowaros bernafas cukup berat. "Terserah dirimu ingin menganggapku bagaimana. Tetapi, jika kau mencintai putraku, kau perlu berkorban."

Off mengangguk lagi, sekali, kemudian tersenyum. "Aku tidak akan berdiri di hadapanmu jika aku tidak siap untuk itu, Ma'am."

"Dia juga mencemaskanmu akan dipandang buruk oleh masyarakat, dan takut akan ada pihak-pihak yang akan berusaha menjatuhkanmu."

"Mungkinkah karena pementasan—"

"Benar," potong Saowaros. "Dia terlalu mirip denganku dalam hal satu ini, dia sensitif, begitu perasa sehingga sangat emosional, apa saja akan dijadikannya bahan pikiran. Pementasan drama semacam itu cukup untuk mengganggu pikirannya."

Off mengangguk, ia agaknya akan banyak mengangguk malam ini.

"Aku tidak meragukan perasaanmu, Your Grace. Aku dapat merasakannya dari tatapanmu. Namun, aku mencemaskan putraku, jika ada skandal atau semacamnya, aku khawatir itu akan mempengaruhinya."

"Aku mengerti, Ma'am," tanggap Off. "Tetapi aku dengan rendah hati meminta maaf padamu karena aku tidak dapat melepaskannya, Ma'am. Aku mencintai putramu."

Saowaros tersenyum. "Ke mana dirimu akan membawa hubungan kalian? Kau sudah seharusnya menikah, Your Grace. Masyarakat lambat laun akan bertanya kenapa Duke mereka tak kunjung menikah. Apa yang akan kau berikan sebagai jawaban?"

Pertanyaan itu cukup untuk membuat Off terdiam. Ke mana ia akan membawa hubungannya dengan Gun?

"Kau belum memikirkan itu, iya, kan?"

Off terpaksa mengakui itu. "Aku akan memikirkannya, Ma'am. Mohon jangan menjadikan ini alasan untuk—"

"Oh astaga!" Saowaros berseru dengan kekehan. "Kenapa kau sangat takut padaku? Dia lahir karena cintaku dan mendiang suamiku, aku membawanya ke dunia ini juga untuk bisa mencintainya. Aku tidak akan menjauhkanmu darinya, tenang saja. Kau membuatnya bahagia, aku tak akan pernah menjauhkan putraku dari hal yang membuatnya bahagia."

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now