Underneath The Sunset 14/3

160 26 4
                                    

Bulan kedua musim gugur. Oktober. Ini bulan Oktober. Hari ini tanggal 4 Oktober. 4 Oktober adalah saat di mana The Anderston dipenuhi ketegangan, pelayan huru-hara dalam kepanikan, sementara dari kamar utama terdengar teriakkan seorang wanita yang tengah memperjuangkan kehidupan untuk anaknya dengan taruhan nyawa.

Itu 4 Oktober 19 tahun lalu, tetapi rasanya baru kemarin. Rasanya baru kemarin saat kegelisahan, kepanikan, dan ketakutan di The Anderston dikalahkan oleh satu suara tangis yang luar biasa kencangnya dari satu sosok bayi ringkih yang mungil, sehingga itu sungguh membuat semua orang tak percaya, sekaligus bersyukur.

Sekarang, si mungil yang dinamai Gun Atthapan Vihokratana itu sudah bertumbuh dewasa menjadi sosok yang masih mengandalkan tangisan, tetapi juga begitu membawa kebahagiaan dengan kepribadiannya yang menyenangkan, juga senyumannya yang cerah secerah matahari.

"Pastikan warna dekorasi lantainya selaras dengan warna bunganya, ya..."

Gun hanya menyimak saja Janhae yang sibuk mengurus perayaan ulang tahun untuknya. Seperti yang sudah direncanakan, ulang tahun Gun akan dirayakan, dan Janhae diberi izin oleh Saowaros untuk mengurus perayaan itu.

"Apakah rasa tehnya hanya ini? Aku khawatir tamu akan bosan."

"Baik, My Lady."

"Undangan sudah terkirim seluruhnya, kan?"

Pelayan mengangguk. "Ke semua warga Anderston, dan hanya beberapa orang tertentu di luar Anderston."

Janhae tersenyum. "Terima kasih," ucapnya.

"Janhae cantik, istirahatlah, kau sangat sibuk sejak tadi." Saowaros bersuara.

Janhae menggeleng. "Tak apa, Ma'am, ada cukup banyak hal yang belum terurus, hari sudah sore."

"Katakan apa yang perlu aku bantu."

"Tak apa, Ma'am. Biarkan aku mengurus ini, aku ingin melakukannya."

"Kau jangan sok menurutku, izinkan Nyonya Saowaros membantu." Harit menyahut, dia duduk di dekat Gun.

Janhae berdecak kesal. "Aku sedang belajar jadi nyonya rumah. Aku tentu akan mengadakan pesta suatu saat nanti."

Gun terkekeh. "Jadi ulang tahunku semacam kelinci percobaan?"

"Begitulah. Namun, kau bisa tenang, aku akan membuat perayaan ulang tahunmu begitu berkesan."

"Miss Techaapaikhun, di mana kami harus meletakkan alat musik?" tanya beberapa pelayan.

Janhae tersenyum. "Di sana, di sudut, agar nanti ada ruang yang cukup untuk contra dance."

"Baik, Miss Techaapaikhun."

Janhae memeriksa kertasnya. "Apa lagi, ya, yang belum?"

Harit menyendok makanan yang ada di piring, lalu dia mengarahkan itu kepada Janhae.

Janhae membuka mulut dengan mata berfokus pada kertas yang berisikan segala hal yang berkaitan dengan perayaan ulang tahun Gun.

"Air, Harit."

Harit mengarahkan cangkir ke mulut Janhae, dan membiarkan gadis itu meneguk air.

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now