Hiding From The Sky 9/3

131 25 3
                                    

Gun hendak membuka sendiri pintu kereta dari dalam, tetapi telah didahului oleh Nattharat yang sudah siaga di luar, dan ketika dia hendak turun, pelayan lain dari Glasgow House meletakkan sebuah pijakan berbahan kayu di bawah pintu kereta.

Gun mengernyit, terutama saat Nattharat menunduk hormat, diikuti oleh pelayan lainnya.

"Sir Gun, selamat datang."

Ini bahkan bukan kali pertama Gun—memang kali pertama sejak dia berkencan dengan Off karena selama ini dia tidak berkesempatan disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah menemani Janhae di Barmulloch—jadi pelayan rasanya tidak perlu seformal itu padanya.

"Terima kasih."

"His Grace sudah menginformasikan kedatangan Anda."

"Baiklah—di mana His Grace?"

"Maison de Chloris. Mari saya antar."

Gun mengiyakan, membiarkan Nattharat membawanya melewati selasar menuju ke bagian dari Glasgow House yang belum pernah dikunjunginya tersebut. Inilah kali pertama Gun menyadari bahwa Glasgow House ternyata lebih megah dari yang diyakininya selama ini.

Ternyata sisi timur dan barat itu terpisah membentuk sebuah bangunan yang berbentuk persegi panjang, dan di tengah-tengahnya adalah lapangan yang luas, dengan kolam ikan berbentuk lingkaran pada dua tempat, masing-masing memiliki air mancur.

Gun terkekeh melihat patung di atas dua air mancur tersebut, patung dewa Yunani agaknya, dan air keluar dari alat kelamin mereka, seperti air seni jadinya.

"Di mana tempat itu?" Gun bertanya dikarenakan perjalanan mereka sudah panjang menurutnya.

"Di halaman belakang, Sir."

Di halaman belakang, itu artinya mereka perlu keluar dari keseluruhan bangunan utama Glasgow House. Dua penjaga membukakan pintu untuk Gun dan Nattharat, dan Gun tak bisa menahan matanya untuk membentuk bulatan sempurna.

Ketika pintu belakang Glasgow House itu dibuka, Gun mendapati pemandangan padang rumput yang menghampar bak permadani, dengan pepohonan di sekelilingnya.

"Di sana, Sir." Nattharat menunjuk sedikit ke arah timur.

Menoleh sedikit ke arah timur, Gun melihat sebuah gazebo beratap kubah, tetapi bukan itu yang ditunjuk oleh Nattharat, melainkan bangunan tanpa atap yang berada tak cukup jauh dari gazebo itu, dekat dengan sebuah pengkih berbatang besar dan tumbuh bercabang lebar alih-alih tinggi, pada salah satu cabangnya menggantung ayunan, dengan beberapa rerantingan jatuh dipatahkan musim panas.

"Silahkan, Sir. Saya permisi."

Gun cukup terkesiap karena dia masih terpesona dengan apa yang dilihatnya. "Eh, iya. Terima kasih banyak."

"Tentu, Sir."

Nattaharat kembali ke bangunan utama, sementara Gun melangkah menuju tempat Off berada berdasarkan informasi dari Nattharat.

Off memang ada di sana, di bangunan yang isinya penuh bunga, bahkan pada dindingnya juga dijalari bunga. Ia tengah sibuk dengan bunga-bunga itu, menambah tanah pada pot, memindahkan stek, menata ulang pot, dan sebagainya.

Gun menyenderkan tubuhnya pada pintu tanpa penutup dari bangunan itu, tidak disangka-sangka seorang pria yang berurusan dengan bunga yang biasanya identik dengan perempuan dapat menjadi pemandangan yang mendebarkan.

Rasanya tak adil, prestise Off tetap kental bahkan saat ia berurusan dengan bunga.

"Aku akan teramat sangat bahagia jika langsung dipeluk, meski kuakui ditatap juga sudah membuatku sangat bahagia."

The Sun Also SetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang