Hiding From The Sky 9/2

127 23 4
                                    

"Sir Tay, selamat ulang tahun. Aku mendoakanmu yang terbaik."

Tay tersenyum menerima ucapan selamat ulang tahun dari Janhae. "Terima kasih, My Lady."

"Sama-sama, Sir Tay—New, kau tidak mengucapkan selamat ulang tahun?"

New yang tengah berdiri di sebelah adiknya hanya bisa memaksa senyumannya. "Selamat ulang tahun, Sir Tay."

"Doamu apa?" tanya Janhae.

Janhae sungguh perlu dibawa ke tempat lain agar dia tidak membuat situasi menjadi kian canggung.

"Segala doa baik untukmu, Sir Tay."

"Terima kasih, My Lord."

New tersenyum tipis dan hanya sesaat, kemudian dia menghampiri Off yang sedang duduk di dekat Gun, dan tengah sibuk dengan oboe.

"My Lord," sapa Gun. "Terima kasih sudah datang."

"Aku tentu datang. Janhae mengatakan kalian akan melakukan pertunjukan musik, aku sungguh menantikannya."

Gun tersenyum. "Semoga aku tidak mengacaukannya."

"Tidak mungkin," kata New. "Aku yakin semua hiasan dari kertas ini dibuat oleh dirimu, Harit, dan Janhae, iya, kan?" Dia berbicara perihal lipatan-lipatan kertas yang disambung benang, dan digantung di sekitar ruang duduk The Anderston.

"Benar," sahut Janhae yang muncul setelah mengambil minumannya dari pelayan. "Bagus, bukan?"

"Aku menebak yang bentuknya tidak jelas adalah hasil lipatanmu," tanggap Off.

"Your Grace!" Janhae menggeram kesal.

"Itu milikku, Your Grace." Harit bergabung, dia baru tiba. "Janhae melipatnya dengan baik."

"Sepertinya kalian berdua perlu menikah."

"New!" Sekarang Janhae menggeram pada New.

"Lihat bagaimana Harit selalu membela dirimu."

"Itu karena kami berteman."

"Teman konon."

Mereka terkekeh menanggapi candaan New kepada adiknya, sementara yang dibercandai sudah memasang raut kesal.

"Selamat malam..." Saowaros muncul, dan langsung menyapa mereka semua dengan ramah.

"Selamat malam, Ma'am."

Saowaros tersenyum. "Kupikir semua tamu sesuai daftar yang dibuat putra bungsuku sudah hadir, jadi bagaimana jika kita semua ke meja makan sekarang? Pelayan mengatakan hidangannya sudah siap."

Mereka semua menerima ajakan itu, lalu berjalan menuju meja makan. Tay sudah ada di sana, duduk di tempatnya yang biasa.

"Perayaan ulang tahun ini adalah ide Gun," Saowaros kembali berkata-kata. "Dia sungguh kerja keras membujuk kakaknya."

"Bujukannya bekerja," sahut Off.

"Tentu saja, Your Grace." Tay menanggapi. "Dia mengekori aku sepanjang hari. Demi ketenangan batinku, aku rasa lebih baik menurutinya."

Off melirik Gun yang menunduk malu. "Dia bahkan membuat dekorasi."

"Bersama dua teman baiknya." Sekarang Harit dan Janhae ikut merasa malu mendengar perkataan Tay. "Terima kasih, yah. Kalian mengawali usia 24 tahunku dengan kebahagiaan."

Gun, Harit, dan Janhae mengangguk-angguk, senang mendengar perkataan Tay.

"Silahkan nikmati makan malamnya."

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now