"Do Me The Honor, Your Grace" 10/1

145 22 2
                                    

When you hold me in the street
And you kiss me on the dancefloor
I wish that it could be like that
Why can't it be like that?
Cause I'm yours...¹

Perubahan dalam hidup itu pasti terjadi, karena sebagaimana bumi itu berputar, entah di porosnya atau tidak, pun hidup demikian. Hari ini tidak sama dengan hari kemarin, esok hari tidak ditentukan oleh hari ini.

Ketika perubahan terjadi, tak hanya waktu yang dibutuhkan untuk bisa menerimanya dan beradaptasi, tetapi juga keberanian untuk mengambil tindakan, sebab tak semua orang dapat menerima perubahan.

Waktu itu bumi bersalju, dan itu adalah bulan terakhir dalam rangkaian satu tahun saat Gun mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Perubahan yang teramat sangat besar sehingga waktu dan keberanian saja tidak cukup, tetapi kepercayaan begitu diperlukan.

Percaya bahwa semua terjadi untuk satu tujuan meski ia belum tahu apa karena ia belum melihat akhirnya. Percaya bahwa semua akan menjadi masuk akal apabila ia memutuskan untuk percaya... hanya percaya.

Pada akhirnya, Gun berpikir pesan mendiang ayahnya adalah jawaban... "Jika sesuatu terjadi, dan itu membingungkanmu. Percaya dan imani saja."

Ayahnya benar, jika segala yang terjadi dinalar menggunakan logika, Gun yakin tak hanya King George III yang akan dinyatakan gila pada abad kesembilan belas ini, tetapi dirinya juga. Mencegah hal itu terjadi, ia memutuskan untuk mengandalkan nuraninya, mendorong rasa percaya, menambah imannya dalam memandang segala sesuatu.

Tidak mudah karena Gun pernah sekali bangun dan langsung mencari-cari ponselnya, pernah sekali ingin menyalakan televisi, pernah sekali menyebutkan judul film atau buku yang belum ada saat ini, pernah sekali ingin pizza dan burger, dan lain sebagainya.

Tidak mudah karena Gun harus terus membiasakan diri untuk hanya bertukar kabar melalui surat, bepergian dengan kereta kuda, memakai pakaian berlapis-lapis ketika ia biasanya cukup dengan kaos atau kemeja dan celana kain yang adalah andalannya karena itu adalah outfit paling simpel dan nyaman menurutnya, dan lain sebagainya.

Rasanya bagi Gun bumi tidak berputar, tetapi jungkir balik dalam satu kali hempasan yang ikut menghempasnya jauh sekali.

Perubahan itu terus terjadi. Gun beranjak dari merasa begitu asing menjadi merasa begitu akrab dengan Glasgow dan segala isinya. Ia bermula dari tidak mengenal siapa-siapa menjadi memiliki orang-orang yang begitu dekat dengannya. Ia berangkat dari menganggap semuanya sebagai petaka menjadi anugerah.

Anugerah memiliki keluarga yang harmonis dan penuh cinta, anugerah memiliki pertemanan yang menyenangkan dan solid, anugerah memiliki kekasih yang luar biasa—yang terakhir masih sering membuat Gun tersipu malu sampai-sampai tak bisa menahan senyumannya.

Siapa sangka di abad kedua puluh satu ia tidak pernah berhasil berkencan dengan siapa saja, tetapi di abad kesembilan belas ini ia berkencan dengan seseorang yang tak biasa.

Seorang Duke. Bisakah orang lain mempercayai ini? Well, percaya tidak percaya, begitulah kenyataannya. Kekasih Gun adalah Duke of Glasgow. Oleh karena itu juga, Gun kembali dengan niatnya untuk saat sudah kembali ke masa depan nanti, ia akan ke seluruh museum demi mencari tahu tentang hidup masa lalunya, atau sekurang-kurangnya membuka internet. Sebab, ia mungkin bukan siapa-siapa, tetapi kekasihnya adalah seorang Duke. Jelas bahwa dia akan dikisahkan, dan Gun ingin tahu apakah dirinya akan disertakan atau tidak.

"Mate, perlukah kami khawatir karena kau senyum-senyum sendiri?"

Gun terkesiap mendengar suara yang begitu dikenalnya, suara Harit. Ketika ia menoleh, ia mendapati teman baiknya itu muncul bersama dengan tak lain tak bukan, Miss Pride, Janhae.

The Sun Also SetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang