Sun With An 'S' Not A 'G' 11/1

133 23 1
                                    

Love is heavy and light, bright and dark, hot and cold, sick and healthy, asleep and awakeit's everything except what it is...¹

"Your Grace..."

Off sedang duduk bersandar, memejamkan matanya, membiarkan pisau cukur yang digunakan oleh pegawai pribadinya menghaluskan segala bulu-bulu kasar yang tumbuh di sekitar mulutnya saat Nattharat datang.

"Ada apa?"

"Sir Gun ada di sini, Your Grace."

Off membuka matanya, mengangkat ibu jari dan jari telunjuknya, memerintah pegawainya untuk berhenti mencukur.

"Belum selesai, Your Grace."

"Nanti saja."

Pegawainya menuruti, kemudian mengambil kain untuk membersihkan area yang dicukur pada wajah tuannya.

"Antar dia kemari, Nattharat—tinggalkan kami sendiri."

Nattharat membungkuk. "Tentu, Your Grace."

Nattharat pergi bersamaan dengan pegawai yang satunya lagi, menjemput Gun yang berdiri gusar di ruang duduk Glasgow House, kemudian membawanya ke ruang kerja Off.

"Silahkan, Sir."

Gun mengangguk. "Terima kasih banyak."

"Tentu."

Nattharat membuka pintu untuk Gun, setelah pemuda itu masuk, dia menarik pintu dan menutupnya, kemudian pergi dari sekitar sana sesuai perintah Off.

Gun masuk, dan belum sempat Off menyapanya, dia langsung menghambur ke dalam pelukan pria itu. Tak lama kemudian, isak tangisnya terdengar.

"Sun, ada apa?" tanya Off panik karena kekasihnya tiba-tiba menangis.

Gun menggeleng-geleng, mencengkram erat belakang shirt Off.

"Katakan padaku ada apa, jangan buat aku panik—ada apa?"

Isakan Gun semakin terdengar. "Aku minta maaf, aku sungguh minta maaf."

Sekarang kepanikan Off bercampur dengan rasa heran. "Minta maaf untuk apa, Sun?" tanyanya pelan.

Air mata Gun sudah menembus shirt yang dipakai Off, cengkraman tangannya semakin kuat. Isak tangisnya semakin menjadi-jadi sehingga tubuhnya seperti terkejut-kejut.

Off mendorong turun rasa paniknya, mencoba untuk membagi ketenangan dengan mengelus-elus punggung Gun. "Matahari kenapa? Maaf, His Grace tidak mengerti."

"Aku bermimpi buruk."

Off tidak tahu harus bereaksi apa, ia sudah sangat panik di dalam, ternyata kekasihnya menangis karena mimpi.

"Aku bermimpi aku meninggalkanmu, dan kau sendirian." Gun tersedu-sedu sehingga kata-katanya putus-putus.

Off harus mengakui itu sungguhan mimpi buruk. Ditinggalkan oleh Gun adalah mimpi buruk baginya.

"Apa kau memiliki niat seperti itu?"

"Your Grace!" marah Gun. "Bagaimana bisa kau bertanya seperti itu?"

Off tersenyum. "Maka masalah selesai. Itu hanya mimpi, Sun." Ia mencoba menenangkan Gun.

"Aku sangat takut."

"Karena itulah kau pagi-pagi sudah kemari?"

Gun mengangguk-angguk. "Mimpi itu menyeramkan."

"Itu hanya mimpi, Sun."

The Sun Also SetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang