Glamorous Sunset 20/3

171 27 3
                                    

Di puncak Glasgow House Tower, Off berdiri memperhatikan semua yang terpampang di depan matanya. Tanah yang sudah dipimpin keluarganya dari generasi ke generasi.

Menengadah ke atas, ia mendapati langit musim panas Glasgow yang sesekali dapat tanpa ampun memberikan sensasi terbakar. Namun, ia tersenyum, karena Mataharinya bersinar sangat terik saat musim panas.

"Off..."

Off tidak menoleh mendengar panggilan New, dan New menghampirinya, berdiri di sebelah kirinya.

"Tidak baik bagimu untuk naik tangga menuju tempat ini," ujar New. "Jangan lupa bahwa paru-parumu bermasalah, kau tak boleh kelelahan."

Begitulah hasil pemeriksaan dokter, ada masalah pada paru-paru Off sehingga ia tidak boleh lagi merokok, dan sebaiknya jangan melakukan sesuatu yang akan mengumpan batuknya, seperti karena kewalahan naik 365 anak tangga Glasgow House Tower misalnya.

"Aku ingin berada dekat dengannya hari ini."

New mengerti. "Aku tahu, tetapi aku ingin kau tetap peduli pada kesehatanmu. Aku khawatir, Off," jujurnya.

"Well." kata Off. "Kalau ini ternyata buruk. Aku dengan senang hati menerima takdirku."

New menoleh memandangi sepupunya yang berbicara dengan terus memandang langit.

"Jangan katakan itu."

Off menyunggingkan senyum. "Bulan depan keputusan dari monarki terkait pengajuanku melepaskan gelar akan dikeluarkan. Kau tahu kau harus bersiap diri, kan?"

"Aku sangat kesal padamu." New menanggapi demikian. "Kau tahu menjadi Viscount saja sudah membuatku pusing," lanjutnya.

"Kau pasti bisa."

"Entahlah," kata New sebagai balasan. "Aku melihat para pegawai Glasgow House mulai mengatur ulang Art Gallery karena kau memindahkan semua kerajinan Gun ke sana," lanjutnya dengan topik berbeda.

Off mengangguk. "Benar, karena semua karyanya layak dinikmati. Kekasihku sungguh seniman." Matanya menghangat.

New tersenyum. "Dia memang berbakat."

"Sangat," kata Off. "Kau juga harus memajang beberapa lukisanmu di sana, jangan menyimpan semuanya sendiri di ruang lukismu," bubuhnya.

"Aku akan memajang beberapa di Art Gallery."

Angin berhembus kencang membawa panas, desirannya menghiasi hening antara Off dan New selama beberapa saat.

"Lihat ini."

Off mengernyit menatap jari-jari New, terutama pada satu jari, kemudian ia beralih menatap ke arah sepupunya itu.

"Tay melamarmu?"

"Begitulah."

New menjawab seakan itu hal biasa, tetapi Off bisa melihat jelas binar bahagia di matanya, juga raut wajahnya.

Off tersenyum. "Aku berbahagia untukmu."

"Kata Tay kami mungkin tidak akan bisa sungguhan menikah. Namun, dia ingin aku mempertimbangkan cincin ini sebagai bentuk bahwa aku terikat padanya, dia juga demikian. Aku tak keberatan untuk itu. Mansion di Barmulloch akan aku serahkan untuk keturunan Harit dan Janhae. Tay meminta aku tinggal di The Anderston."

"Bukan main Sir Tay."

New melepaskan tawanya. "Aku sangat bahagia dibuatnya, dan aku ingin terus begitu karena Gun pernah mengatakan bahwa dia ingin melihat aku dan Tay berbahagia."

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now