Give Me Your Forever 18/3

130 23 6
                                    

Gun tahu Tay dan New di masa lalu sungguh teramat sangat saling mencintai, tetapi sungguh sepanjang yang bisa diingatnya, mereka tidak lengket seperti lem kayu. Sangat bertentangan dengan Tay dan New yang sekarang.

"Berhentilah bermesraan, dan bantulah aku menata buku-buku ini, New!"

Gun sudah sangat muak dengan kemesraan Tay dan New yang sedari tadi sungguh menghalanginya bisa bekerja sepenuh hati di Hideaway.

"Sirik saja."

Gun mengayun-ayunkan kemoceng ke arah New, seperti ibu-ibu Asia yang memarahi anak-anak mereka. "Jangan sampai kau aku pukul."

New berdecak, masih bergelayut manja di lengan Tay yang bertugas memegang ponsel karena mereka sedang asyik menonton film sejak tadi.

"Kau kujentik dengan jari juga pasti bisa terlempar hingga ke Glasgow."

"Tay, bagaimana bisa kau betah dengannya?" Sebab hari ini hari ini anniversary pertama Tay dan New. "Apakah kau diancam?"

"Sahabat, jaga mulutmu, yah."

Tay sudah terbiasa dengan Gun dan New, jadi dia hanya bisa tersenyum. "Kami akan berpindah ke tempat lain saja kalau begitu, Gun."

"Dan aku akan bekerja sendirian?" Tidak bisa!"

"Hari ini saja, Gun," tanggap New. "Hari ini hari spesial kami, biarkan kami bermesraan," mintanya.

Gun berkacak pinggang. "Kalian bermesraan setiap hari!"

"Harusnya kau senang sahabatmu berbahagia."

"Aku akan senang jika sahabatku tahu diri bahwa dia juga bekerja di Hideaway, dan saat ini seharusnya membantu membersihkan rak, dan menata buku-buku."

New kembali berdecak. "Dasar kau cerewet."

"Ini masih belum apa-apa, kau tahu aku bisa mengomel sepanjang waktu."

New mengangguk-angguk. "Aku tahu, dan karena itu aku akan mulai bekerja sekarang karena sama seperti semua orang, aku tak mau mendengar omelanmu."

"Kurasa Gun tidak seburuk itu kalau sedang mengomel, meski kuakui dia bisa seperti mobil yang remnya rusak." Tay berbicara berdasarkan pengalamannya selama setahun ini menjadi kekasih New, dan perlahan menjadi teman Gun.

New tertawa puas. "Mobil dengan rem rusak memang sangat dirinya."

Gun memukul New dengan kemoceng. "Mulailah bekerja."

"Mau aku bantu?"

New menggeleng. "Duduk saja, ini pekerjaan kami."

"Betul, kau bukan pegawai di sini."

Tay tersenyum, kemudian berdiri dari duduknya. "Tak masalah, aku akan membantu kalian."

"Ada banyak debu, kau sensitif terhadap debu, duduklah, dan gunakan masker. Ada di saku depan tasku," suruh New.

Gun tersenyum, ia selalu menyukai perhatian New untuk Tay, dan meski ia sering protes karena kemesraan mereka yang kadang di luar batas toleransinya, ia berbahagia untuk mereka.

"Aku akan memakai masker, dan akan tetap membantu kalian menata buku-buku." Tay tetap ingin memberi bantuan.

"Baiklah kalau begitu."

Ketiganya mulai bekerja sesuai bagian masing-masing, dan Gun bersusah payah untuk tidak marah-marah lagi karena Tay dan New memanfaatkan situasi untuk bermesraan.

"Gun..."

"Gun is coming."

Gun sangat bersyukur Goji memanggilnya, setidaknya ia bisa keluar dari awan merah muda cinta Tay dan New.

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now