"Do Me The Honor, Your Grace" 10/3

146 26 8
                                    

Bungsu Vihokratana kembali menjadi bahan perbincangan, dan sekali lagi, His Grace Off Jumpol Adulkittiporn ikut terseret. Desember 1812 lalu, ia dibicarakan karena terjatuh dari balkon mansion keluarga Sukchum tepat di atas Duke of Glasgow. Sekarang, ia dibicarakan karena terjatuh dari kano di Clyde, dan ditolong oleh The Duke yang bagai pahlawan melompat dari jembatan batu tanpa peduli apa-apa lagi.

Namun, apa yang ramai dibicarakan adalah fakta bahwa bungsu Vihokratana berkali-kali dicium oleh Duke of Glasgow, dan itulah bagian yang paling dibenci oleh Gun karena ia tidak mengerti kenapa tindakan memberi nafas bantuan kepadanya kemudian disebut sebagai ciuman.

Benar bahwa Off menyentuh bibirnya, benar bahwa itu dilakukan berkali-kali jika didasarkan pada cerita New, Janhae, dan Harit, tetapi itu bukan ciuman—jika ingin berbicara soal ciuman, Gun dapat menyebutkan yang asli—melainkan satu-satunya cara yang bisa dilakukan Off untuk menjaganya tetap hidup.

Sudah satu minggu berlalu sejak hari di mana Gun hampir mati, dan masyarakat tak berhenti membicarakan itu. Setiap kali ia keluar rumah, ia tak luput dari mata beberapa warga masyarakat yang melihat ke arahnya dengan bibir tak berhenti bergerak meski mereka menutupnya dengan tangan, atau dengan kipas jika itu para ladies.

Apa yang mereka bicarakan tentu sudah ada yang mencapai telinga Gun, dan ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlalu terbebani karena itu.

"Lilbro, kau yakin bisa mengikuti pesta dansa Lady Sukchum? Aku bisa saja memerintah kusir untuk putar balik."

Gosip juga tentu sudah mencapai telinga Tay, dan meski itu membuatnya heran, dia memutuskan percaya kepada adiknya, walaupun Gun tidak memberi banyak penjelasan.

Paling banyak yang dia dapat dari Gun adalah bahwa ia jatuh, tenggelam, dan bisa saja mati jika Off tidak menolongnya, dan karena sang adik selalu jauh lebih penting dari orang lain, Tay tidak menaruh curiga lebih jauh.

"Tak apa, Tay."

Gun sudah berjanji pada Harit dan Janhae untuk datang ke pesta dan menghadapi masyarakat bersama-sama karena kedua teman baiknya juga digosipkan sedang berkencan hanya karena berpelukan, Janhae juga kemudian disebut terlalu semberono untuk ukuran seorang lady, bahkan sampai dikatakan tidak dididik dengan baik, meski tidak separah topik pembicaraan tentangnya.

"Miracle, kau yakin?"

Gun tersenyum. "Yakin, Mama."

Tay menyentuh pundak Gun. "Kau terus di sampingku malam ini, kita akan menyapa orang-orang bersama."

"Sebaiknya begitu," timpal Saowaros. "Mereka tidak akan berani dengan kakakmu."

"Sungguh?"

Tay mengangguk. "Kita bukan bangsawan, dan itulah yang membedakan kita dengan mereka. Kita tidak seberisik mereka, tidak hidup mengukur orang lain, dan percayalah, Vihokratana jauh lebih terhormat dari beberapa bangsawan," tuturnya.

Gun tersenyum. "Terima kasih, Tay."

Kereta berhenti melaju, kusir membukakan pintu, dan bagian depan mansion keluarga Sukchum menjulang megah, jalan masuknya dihiasi bunga dan lilin-lilin, beberapa tamu undangan tiba di saat yang bersamaan dengan keluarga Vihokratana.

"Apa aku sudah mencoreng kehormatan keluarga kita?" tanya Gun saat menyadari beberapa orang melihat ke arah mereka.

Tay menggeleng, Saowaros juga. "Tidak sama sekali, itu tidak mempengaruhi kita," kata Saowaros.

"Benarkah?"

"Kita masih diundang ke pesta ini, itu bukti bahwa sekalipun kau menjadi topik pembicaraan, kehormatan kita adalah sesuatu di mata mereka," tukas Tay meyakinkan adiknya.

The Sun Also SetsOnde histórias criam vida. Descubra agora