Hiding From The Sky 9/1

143 26 1
                                    

Love is too young to know what conscience is;
Yet who knows not conscience is born of love?¹

"Ayolah, Tay..."

Saowaros rasanya mulai pusing karena sejak tadi dia melihat kedua putranya memutari ruang duduk The Anderston. Tay sibuk dengan korannya, dan Gun sibuk mengekori kakaknya itu sembari membujuk.

"Tay, ayolah..."

Apa yang diinginkan Gun adalah agar Tay bersedia mengadakan perayaan ulang tahunnya yang ke-24 karena itu sebentar lagi.

Dan sejak tadi, jawaban Tay adalah. "Tidak. Aku tidak memerlukan perayaan ulang tahun."

Gun mengembus nafas berat, itu sudah yang ke—entahlah, mungkin tujuh.

"Kenapa?"

"Aku tak butuh perayaan ulang tahun."

"Kenapa kau tidak butuh perayaan ulang tahun?"

Tay berhenti sejenak untuk membalik koran, lalu berjalan lagi, dan Gun mengikuti lagi. "Aku sudah terlalu tua untuk itu."

Gun menggeleng. "Tidak, kok, kau belum setua itu."

"Perayaan ulang tahun hanya untuk anak-anak."

"Masa?" tanya Gun. "Ulang tahunku yang ke-18 juga dirayakan waktu itu." Ia ingat pernah membahas hal itu dengan Kwang.

"Kau anak-anak."

Saowaros terkekeh pelan, tidak ingin ikut campur, dan memilih fokus merajut sembari terus dikelilingi oleh kedua putranya.

"Enak saja!"

Tay tersenyum menggunakan salah satu sudut bibirnya. "Intinya aku tak butuh perayaan ulang tahun."

Gun mengembus nafas, lagi dan lagi, kalau nafasnya ditampung, mungkin sudah dua kantong penuh. "Ayolah, aku mau merayakan ulang tahunmu—aduh!"

Saowaros terkekeh lagi, dikarenakan Tay berhenti mendadak, Gun jadi menubruk punggungnya.

"Jangan berhenti mendadak, Tay!" marah Gun.

Tay berkedik bahu. "Siapa suruh terus mengekori aku? Jauh-jauh kau sana."

"Aku tidak akan berhenti menjadi ekormu sampai kau mau mengadakan perayaan ulang tahun."

"Dasar aneh."

Gun mengangkat bahu cuek, bodoh amat. "Terserah—ayolah, Tay," bujuknya lagi.

"Tidak."

"Ayolah..."

"Tidak akan."

Gun menghentak kakinya. "Mama, tidakkah Mama melihat aku berjuang di sini? Jangan berdiam diri saja, bujuklah putra sulungmu, Mama."

Saowaros menghela nafas, tertawa lembut. "Sebaiknya Mama tidak ikut campur."

"Demi St. Mungo!" Gun sudah sangat mendalami perannya sebagai Glasgwegian. "Tidak ada yang berpihak padaku."

Tay melempar tatapan ngeri. "Kau dramatis sekali."

"Diamlah!" Gun berjalan dengan mengentak-entak kakinya, mendudukkan bokongnya dengan kasar pada bangku. "Aku marah."

Tay dan Saowaros menatap satu sama lain, menahan tawa mereka.

Saowaros mendekati Gun, kemudian memegang lengannya. "Kenapa kau sangat ingin mengadakan perayaan ulang tahun untuk kakakmu?"

Jawabannya adalah karena di kepala Gun mendadak muncul ide mempertemukan Tay dan New. Ia teramat sangat yakin ada sesuatu antara keduanya. Kenapa? Dikarenakan beberapa hari lalu, mereka semua bertemu di dekat Clyde saat pergi memancing sekaligus beramah-tamah dengan warga luar yang berkemah di tepi sungai yang membentang sepanjang Glasgow tersebut.

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now