I Told God About You 7/3

195 32 8
                                    

"Sikap apa itu tadi?"

Off sudah tiba di kamar, dan langsung mengajukan pertanyaan itu kepada Gun yang berbaring memunggunginya di tempat tidur.

Off menutup pintu, dan menguncinya. "Meninggalkan meja makan saat makan malam sedang berlangsung. Apakah sopan santun sudah ditinggalkan di sini?"

Off lahir dan tumbuh besar diajari tata krama, termasuk saat di meja makan, dan ia yakin Gun juga sama. Itulah mengapa ia cukup kesal dengan tindakan Gun tadi.

"Aku kan sudah berpamitan dan meminta maaf." Off dapat mendengar Gun bersuara parau.

"Tetap saja, Miss Jiravechsoontornkul itu tamu kita."

"Tamumu," jawab Gun. "Aku tak mengenalnya."

"Berbalik badan, aku tak suka dipunggungi saat sedang berbicara." Off bernada datar.

Gun tidak mengindahkannya, dia menarik naik selimut untuk semakin menutupi tubuhnya.

"Kau tidak mendengarkan aku?"

"Tinggalkan aku sendiri."

Off memejamkan matanya, menengadah, menghembuskan nafas. "Lihat aku saat sedang berbicara."

Gun kian meringkuk. "Aku mengantuk," balasnya.

"Kau tidur sepanjang perjalanan, tidur lagi sebelum makan malam, dan sekarang kau sudah mengantuk lagi saja?"

"Memangnya kenapa? Tidak boleh?"

Off melepas cravat, tail coat dan waist coat-nya satu per satu, melempar mereka ke bangku panjang yang terletak di sudut yang sama dengan pintu. "Kau sungguh akan bertingkah seperti ini?"

"Jangan biarkan aku mengganggumu, Your Grace. Aku tidak ada di sini, anggaplah demikian." Gun menjawab tanpa menunjukkan tanda-tanda akan berbalik badan.

Off melangkah menuju sisi tempat Gun berada, dan ketika ia melakukan itu, Gun menarik selimut sampai menutupi seluruh wajahnya, kemudian bergeser ke sisi yang berlawanan, kembali memunggungi Off.

"Kau menghindari aku?"

"Aku mengantuk."

Gun yang menolak berbicara dengan layak kian membuat Off kesal, tetapi ia mengingatkan dirinya untuk bersabar.

"Perlukah aku menarik selimut itu?" tanya Off.

Ia bisa melihat tangan Gun semakin menarik dan mencengkram selimut. "Pergilah, Your Grace."

"Ini kamarku."

"Kamar kita. Kau sendiri yang mengatakan itu tadi, jadi aku berhak." Gun mengingatkan.

Off menengadah ke langit-langit kamar itu, menghembuskan nafas kasar, berkacak pinggang, merasa pening sampai ia berharap palu ditumbuk di atas kepalanya sekali.

"Apa aku melakukan kesalahan padamu?"

Gun mencengkram selimut, mencoba untuk tidak mengeluarkan isak tangis saat mendengar pertanyaan Off. Dia sungguh benci dirinya, dia benci membuat pria itu merasa telah melakukan kesalahan, karena ia tidak melakukan kesalahan apa-apa.

The Sun Also SetsWhere stories live. Discover now