"Vera minta dijemput di mana?" tanya Ares yang mulai melajukan mobilnya.
"Depan Stasiun Palmerah."
Ares mengangguk mengerti. "Vera tau kalau aku ikut?"
"Baru aja sih aku bilang." Letta terbahak melihat ponselnya, "Ini dia lagi mencak-mencak."
Arletta: Ver, Gue jalan ya
Arletta: Lo sampe mana?
Vera: Baru jalan juga keretanya dari pondok ranji
Arlettta: Ok
Arletta: Btw Ares ikut, dia yang nyetirin
Arletta: Gpp kan?
Vera: Ngapain sih ngajak dia?
Vera: Ah Gue balik aja deh
Vera: Males!
Arletta: Yaaah Ver
Arletta: Jangan dong :(
Vera: Lagian lo ngapain jalan lagi sama dia sih
Vera: Lo gak ingat gimana lo disia-siain sama dia?
Arletta: Mamanya yang nyuruh dia nemenin Gue
Arletta: Gak enak kan gue nolaknya
Vera: Gue gak rela kalau lo disakitin lagi sama dia Ta
Vera: Itu aja
Vera: Jadi jangan deket-deket deh
Vera: Nanti CLBK lagi!
Letta terkekeh membaca rentetan pesan dari Vera.
"Kenapa?" tanya Ares.
"Ini, kata Vera kita berdua gak boleh deket-deket, takut CLBK."
"Ih ya nggak lah."
Letta menoleh dengan kaget. 'Iya sih ya, mana mungkin CLBK. Gue siapa? Tapi yang semalem apa?'
"Bukan cinta lama bersemi kembali. Emang masih cinta kok. Ngerti kan maksudku?" sambung Ares disertai senyuman yang membuat Letta menghela napas lega.
***
Vera sudah menunggu di pinggir jalan saat mobil Ares tiba di kawasan Stasiun Palmerah. Ares membunyikan klakson sebagai tanda.
Vera bergegas masuk ke kursi penumpang setelah melihat Letta melambaikan tangan dari balik kaca jendela mobil.
Letta menoleh ke belakang. "Ver, kangeeen."
Vera mencondongkan badannya ke depan, mendaratkan ciuman pipi ke Letta.
"Hai Ver, lama nggak ketemu ya." Ares mencoba bersikap biasa dan menyapa Vera.
"Iya, se-lama lo nyakitin Letta."
Ares tersenyum kecut. 'Persahabatan wanita memang mengerikan.'
Sesuai petunjuk Vera, Ares melajukan mobilnya ke arah Kuningan. Vera sudah mencari info dari beberapa temannya, jadi mereka sudah punya beberapa opsi dan yakin setidaknya akan ada minimal satu yang cocok.
Di opsi pertama, Ares sudah menunjukkan ketidaksukaannya. "Jangan di sini deh, jalanannya kecil banget. Mobil gue nggak bisa masuk, kan susah."
"Apa hubungannya mobil lo sama kosnya Letta?" tanya Vera menantang.
"Ya susah dong gue kalau mau ke tempat Letta."
Vera berdecak kesal. "Lo gimana, Ta? Suka sama yang ini apa mau lihat yang lain dulu?"

BẠN ĐANG ĐỌC
ALL I WANT IS YOU
Lãng mạnKata orang, tidak mungkin ada persahabatan tanpa rasa cinta di antara laki-laki dan perempuan. Mungkin itu benar. Nyatanya Antares Cakrawangsa tiba-tiba saja jatuh cinta pada sahabatnya sejak bayi. Orang bilang, long distance relationship itu tidakl...