60 Siapa Ezra Sebenarnya?

173 34 3
                                        

"Malem, Tante," sapa Ezra kepada Aulia yang membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Ezra?"

Ezra langsung mencium tangan Aulia layaknya kepada orang tua. "Tadi Ayah telepon, minta Ezra ke sini, Tan."

"Masuk, duduk dulu, Tante panggilin sebentar."

"Oh iya, ini, Tan," katanya seraya menyerahkan tote bag berisi beberapa kotak Nasi Kambing Kebon Sirih yang disukai wanita di depannya itu.

Aulia hanya berucap terima kasih dan melempar senyum ala kadarnya kepada Ezra, kemudian pergi meninggalkan lelaki itu sendiri di ruang tamu.

Tak berselang lama, terdengar suara langkah kaki dari dalam.

"Zra."

"Yah." Ezra mencium tangan lelaki yang dipanggi Ayah olehnya.

"Ke mana aja Zra seharian ini?" tanya Ardian.

"Di apartemen aja, Yah."

"Nggak kencan?"

Ezra terkekeh. "Kencan sama siapa, Yah? Orang Ezra masih jomblo."

"Kamu ni, dari dulu loh, cuma fokus belajar trus kerja. Jangan sia-siain masa muda ah."

Ezra hanya tersenyum mendengar ocehan lelaki paruh baya di depannya.

"Letta!" Ardian memanggil Letta cukup kencang agar anaknya yang berada di ruang keluarga dapat mendengarnya.

"Iya, Paaa." Suara Letta terdengar samar-samar.

Seketika jantung Ezra berdebar mendengar suara itu.

Letta menghampiri papanya yang berada di ruang tamu, hanya dengan mengenakan celana jeans selutut dan kaos oblong.

"Iya, Pa?" Letta memasuki ruang tamu dan kaget melihat keberadaan Ezra. "Loh, Mas Ezra?"

"Duduk, Ta!" perintah Ardian.

Dua orang muda mudi tersebut sebenarnya tidak tahu apa niat Ardian.

"Gimana kalian di kantor?"

"Ya kerja, Pa. Mas Ezra kan atasan Letta." Letta mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Letta gimana di kantor, Zra?"

"Letta anaknya cepet berkembang kok, Yah. Lagian keluarga Mahendra yang mana yang nggak dikaruniai otak encer sih, Yah?"

Keduanya lantas terbahak, tetapi tidak dengan Letta. 'Yah? Nggak salah denger kan gue? Mas Ezra manggil Papa 'Yah'?' Pikiran Letta langsung menjadi liar.

"Pa, kok Mas Ezra manggil Papa 'Yah'?" Akhirnya Letta berhasil mengeluarkan pertanyaan yang ada di benaknya.

"Nanti kita obrolin abis makan aja ya. Kamu tanya Mama gih, makan malemnya udah siap apa belum."

Letta beranjak pergi untuk menemui mamanya di dapur.

"Ma, hmmm ..."

"Kenapa?"

"Nggak, nggak apa-apa." Letta ragu untuk bertanya kepada mamanya. "Itu, Ma, ditanya Papa, makan malamnya udah siap apa belum."

"Udah, panggil sana Papa sama Ezra."

Letta kembali ke ruang tamu, masih bertanya-tanya ada hubungan apa antara papanya dan bosnya.

"Udah, Pa, bisa ke ruang makan sekarang."

"Ayo, Zra." Ardian mengajak Ezra untuk makan malam bersama.

Makan malam terasa kaku. Ezra duduk di sebelah Letta yang masih menyimpan tanda tanya besar hingga tidak sanggup mengeluarkan suara saat makan. Mamanya pun diam, hanya papanya dan Ezra yang beberapa kali terlibat obrolan ringan.

ALL I WANT IS YOUWhere stories live. Discover now