"Kenapa?" Ezra menemukan Letta yang sedang duduk dengan gelisah.
Letta hanya menggeleng sambil tersenyum menenangkan Ezra.
'Cantik,' batin Ezra.
"Ta, kalo nanti banyak orang kantor yang dateng gimana? Pegawai sih mungkin nggak ya, paling yang kenal Rimbi."
"Aku tau, Mas. Ini lagi deg-degan. Tapi kan nggak mungkin juga aku nggak dateng ke nikahan kakak sendiri."
"Kalo direksi sih mungkin nggak ada yang nyadar ya. Yang aku khawatirin Pak Dewo. Dia kenal kamu karena kamu megang proyek yang sama ... Cakrawangsa kemaren kan."
Letta mengedikkan bahu karena dia juga tidak bisa menghindari keadaan.
"Kamu kelihatan beda banget dari biasanya. Semoga nggak ada yang nyadar," ucap Ezra berusaha menenangkan Letta.
"Aneh ya? Ketebelan make up-nya?"
"No, perfect kok, cantik."
"Nggak ada receh, Mas," sahut Letta cuek sambil berlalu meninggalkan Ezra.
Ezra terkekeh, kemudian berjalan mengikuti langkah Letta.
Letta berjalan ke arah taman yang terhubung langsung dengan aula resepsi pernikahan. 'Mumpung belum banyak tamu yang datang,' pikirnya.
"Sayang."
Suara seorang wanita yang memanggilnya membuat Letta menoleh ke sisi kanan dari tempatnya berdiri. "Tante." Letta mendekat dan memeluk wanita itu cukup lama. "Maaf ya, Tan. Tadi Letta wira-wiri, ya meskipun pake WO, tetep aja namanya keluarga ada ribet-ribetnya dikit lah."
"Iya, nggak apa-apa, Tante ngerti kok," jawab Mira.
"Ta."
Letta baru sadar kalau Ezra mengikutinya.
"Tante, kenalin, ini Mas Ezra."
Wajah Mira sedikit terkejut, tapi dengan cepat bisa menguasai keadaan dan membalas uluran tangan yang sebelumnya diberikan Ezra. "Saya sahabat mamanya Letta, panggil aja Tante Mira."
Ezra tersenyum dan mengangguk.
"Keluarga yang lain mana, Tan?" rasanya lidah Letta kelu untuk menyebut nama Ares.
Mira menyadari ada kecanggungan dalam kalimat yang baru saja diucapkan Letta. Aulia tentu sudah bercerita perjodohan Letta dengan Ezra yang akhirnya membuat hubungan Letta dan Ares kandas.
"Om lagi ... biasa ketemu partner bisnisnya, anak sulung Tante sama aja, ditarik kliennya tadi, trus anak bungsu Tante ke toilet.
"Mama, Letta." Lulu sedikit berlari ke arah mereka dan memeluk Letta sambil menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri.
"Lulu, Kamu pake rok lilit, Lu, pake heels, astagaaaa. Yang anggun dikit kenapa sih?" omel Mira.
Ezra ikut tersenyum melihat interaksi ketiganya.
Lulu baru menyadari keberadaan pria di samping Letta yang sejak tadi memperhatikan mereka, setelah ia melepaskan pelukannya dari Letta.
Menyadari tatapan penasaran Lulu, Ezra mengulurkan tangannya terlebih dulu. "Ezra."
Lulu masih terperangah hingga Letta menepuk lengannya. "Lu, sadar!" tegur Letta.
"Hah? Eh iya, aku Aludra, panggil aja Lulu."
Seperti kebiasaannya selama ini, Lulu langsung bergelayut manja ke Letta.
Mereka memgobrol tanpa membicarakan Ares sama sekali. Ezra akhirnya pamit pergi setelah salah satu keluarga Ferdi meminta bantuannya.

YOU ARE READING
ALL I WANT IS YOU
RomanceKata orang, tidak mungkin ada persahabatan tanpa rasa cinta di antara laki-laki dan perempuan. Mungkin itu benar. Nyatanya Antares Cakrawangsa tiba-tiba saja jatuh cinta pada sahabatnya sejak bayi. Orang bilang, long distance relationship itu tidakl...