67 Let's Do It

124 28 2
                                        

"Ma, weekend ini Letta nggak pulang ya?" Kamis itu Letta menghubungi mamanya untuk meminta izin.

"Kenapa?" Aulia sebenarnya menaruh sedikit kekecewaan karena tidak bisa bertemu dengan putrinya itu. "Karena Papa?"

"Lulu lagi libur semester, Ma. Jadi mau main bareng," jawab Letta.

"Sama Ares juga?"

"Mama maunya gimana? Bebas aja sih Letta, Ma. Kalau Mama dukung kemauan Papa buat jodohin Letta sama Mas Ezra dan nggak mau Ares ikut jalan-jalan, ya udah, nanti Letta bilang ke Ares."

"Emang mau ke mana sih?"

"Ke Bogor paling, Ma. Atau Mama mau ikut?"

"Nggak usah lah, acara anak muda juga. Ya udah sama Ares aja, biar aman. Tapi di sana jangan macem-macem ya."

"Ada Lulu, Ma, tenang aja. Mama tau sendiri Lulu kalo udah nempel ke Letta kayak apa."

Terdengar suara kekehan dari mamanya.

"Tapi, Ma, nanti kalo Papa nanya gimana?"

"Biar Mama yang ngurus."

"Makasih, Maaaa. Nanti Letta bawain oleh-oleh deh, ubi cilembu."

"Lah ubi cilembu di abang tukang sayur yang biasa lewat depan rumah juga ada."

Sebenarnya keinginan untuk jalan-jalan memang datang dari Lulu, dan Letta menyambutnya dengan semangat karena masih enggan bertemu dengan papanya. Apalagi jika mengingat minggu sebelumnya papanya sengaja meminta Ezra datang ke rumah untuk menjemputnya saat akan kembali ke apartemen, dan Ezra tentu saja tidak punya kuasa untuk menolaknya.

Jumat itu, dengan semangat menggebu, Ares menjemput Lulu di apartemen Letta, kemudian lanjut menjemput Letta ke kantornya. Barang bawaan Letta sudah disiapkan sebelumnya, hingga Ares dan Lulu tidak perlu kerepotan lagi.

"Mas Ares, kenal nggak sama cowok yang mau dijodohin ke Letta?" tanya Lulu dalam perjalanan ke kantor Letta.

"Kenal."

"Ganteng ya?"

Ares melirik Lulu dengan tatapan membunuh.

"Buat Letta sih Mas tetep yang paling ganteng, tenang aja sih. Insecure banget," ledek Lulu.

"Mas turunin di jalan nih."

Lulu tergelak sampai memegangi perutnya. "Sensi ih."

"Nanti kamu duduk belakang ya, biar Letta di depan."

Lulu mendengkus kesal. "Pasti mau mesra-mesraan. Jangan berlebihan ya, nanti Lulu mupeng."

Ares mengerling dengan jahil yang ditimpali cibiran dari Lulu.

Ford ranger Ares memasuki area drop off di mana Letta menunggu. Letta tersenyum lebar melihat Ares kembali menggunakan ford rangernya. Lulu yang tahu diri pun turun dari kursi penumpang depan dan berpindah ke belakang, untuk memberikan kesempatan kedua orang yang tengah dimabuk asmara itu.

"Nggak apa-apa, Lu, kamu di belakang?"

"Ada yang request tadi. Katanya Lulu mau dibeliin jam tangan baru, iya kan, Mas?"

"Hah?" Ares ingat dirinya tidak menjanjikan apa pun ke Lulu .

Lulu hanya mengedikkan bahu, yakin kakaknya itu pasti akan menuruti permintaannya, apalagi hanya sekadar jam tangan. "Ta, Mas Ezra gimana kabarnya?" tanya Lulu yang masih belum menyerah menggoda kakaknya.

"Hah? Kabar Mas Ezra?" Letta bingung dengan Lulu yang sudah seminggu ini sering menanyakan apa pun terkait Ezra.

"Harusnya tadi kamu biarin Lulu jemput aku sampe atas, biar dia bisa kenalan sama Mas Ezra," goda Letta, "Kasian kan Lulu penasaran gini, setiap hari loh nanyain Mas Ezra."

ALL I WANT IS YOUحيث تعيش القصص. اكتشف الآن