2. Bikin Mati

19.6K 788 131
                                    

"Lo kenal dia?"

"Sepupu gua," ungkap Aldo,

"Sepupu?" Pekik Sabrina yang nyaris berteriak,

Omaygaat. Kalo ketauan gua udah kawin sama dia gimana nih? -batin Sabrina

"Iya. Lo jangan pernah naksir sama dia," ujar Aldo bertatap serius pada Sabrina,

Wajah polos Sabrina terluap, "kenapa? Kayanya dia baik," Padahal engga. Sama sekali engga. Di rumah aja, Sabrina diperlakukan bagai wedus yang menginap dikamarnya, Sabrina mencoba mengorek informasi dari Aldo, walaupun itu nihil

"Badboy. Iceman." Singkat Aldo,

"Lo juga iceman," Sabrina menonjok lengan Aldo "galak pulak," ujar Sabrina.

"Tapi gua lebih baik daripada si bajingan itu," Aldo menunjuk Sastra dengan dagu dan rahangnya yang mantap,

Sabrina hanya bergidik takut dan ciut, ia tak tahu lagi harus menghadapi Aldo bagaimana lagi, intinya, kalo Aldo ga suka, Aldo ngamuk -batin Sabrina

Kini dua insan itu hanya saling diam, tak berkutip. Hingga keheningan dipecahkan suara melengking dan khas,

"OH TERNYATA KALIAN JUGA COLUT YAA!!" Suara pekik bu Lilis membuat takhluk Aldo dan Sabrina yang masih sibuk menegak minuman dingin mereka,

Perlahan lahan, Aldo dan Sabrina memutar kepalanya, mengarah ke sumber suara, dan dugaan dalam batin mereka memperoleh nilai seratus, lulus dari KKM.

Bu Lilis - Kudanil Karnivora.

"Eh Bu Lilis yang manis tanpa pensil alis," gumam Sabrina pada Aldo, Sabrina menunjukkan pesona pipinya yang menggoda untuk diremas,

Aldo hanya menampilkan gigi putihnya, begitu juga dengan Sabrina, menahan rasa takut dengan pipi blushing -nya.

****

"Tau kaya gini, mending tadi gua ikut pelajarannya bu Zizah,Al" Sabrina mengeluh pada Aldo yang mulai mencucurkan keringatnya,

Aldo memalingkan pandangannya pada Sabrina yang menjadi ciut nyalinya. Aldo terkekeh sesudah menikmati setiap sudut wajah Sabrina yang telah bercucuran keringat,

Sabrina memalingkan wajahnya seketika pada Aldo, dan mencubit pinggang Aldo untuk kesekian kalinya,

"Awh" Aldo masih awet dengan kekehannya,

"Kok lu ketawa sih, panas tauk!" Sabrina melotot pada Aldo, kesal,

eoy! Kita lagi dihukum, hormat bendera sampe istirahat. Kok malah ketawa tawa sih?

Aldo mengembangkan senyumnya, mengusap rambut Sabrina perlahan, dan memberikan senyuman untuk beberapa detik.

"Tahan sampe istirahat ya, nak. Nanti papa beliin es krim sama crepes."

"Eh" senyum Sabrina mengembang, "beneran?" Mata Sabrina berlinang linang senang, memastikan bahwa gendang telinganya baik baik saja, ia tak peduli dengan sebutan nak dan kata papa yang dilontarkan Aldo, yang penting rasa panas dan lelahnya akan digantikan,

"Iya sayang," Aldo tersenyum puas pada Sabrina,

"Asyiikk!" Sabrina melonjak kesenangan, menggoyang goyangkan pinggulnya serta menggeleng gelengkan kepala layaknya sedang dugem,

Sabrina polos, Sabrina lugu
Sabrina suka dengan hal hal sederhana tapi yang manis,
Sabrina tahu bahwa eskrim itu dingin, Jadilah, prinsip itu sebagai penyemangat, penikmat hukuman dari Bu Lilis.

SABRINA & SASTRAWhere stories live. Discover now