6. Shirtless!

17K 684 149
                                    

Surga dunia anak sekolahan itu simple. 2 Jam pelajaran Matematika hilang ludes, dan diganti waktu kosong yang enak buat hura hura. Contohnya ngegosip, makan di kantin, atau berkerumunun di depan laptop sambil teriak teriak gajelas.

Woii mantapp... gede banget njirr
Ulangin adegannya pas itu Den!!
Den, gue ngopy ya habis ini.

Telinga Sabrina hanya diganggu oleh teriakan teriakan yang sungguh ambigu dan menjijikan. Hampir seluruh teman laki laki satu kelasnya, hanya dongkrok di pojokan kelas dan menatapi layar laptop tanpa dosa. Sabrina tahu dia pasti sedang menonton hal laknat yang menjijikan.

"Sabrina," panggil gadis berambut pendek dari arah belakangnya "Aldo ga masuk sekolah?"

"Iya Rei, izin. Dia ke Solo."

"Ngapain?" Tanya selidik Reina, lalu duduk di bangku samping Sabrina yang kebetulan kosong.

"Ga tau. Cuman dia bilang besok lusa dia baru balik ke Jakarta." Ulas Sabrina sembari merapikan alat tulisnya yang berantakan di meja.

"Oh gitu. Berarti selama tiga hari bakal kesepian dong lu." Ucap Reina dan dijawab senyuman oleh Sabrina.

"Iih..berisik banget sih."keluh Reina yang merasa benar benar terganggu.

Reina yang hendak merusak kegiatan dosa mata itu, langsung dicegah Sabrina.

"Ga usah.. Biarin aja. Entar kalo ketahuan guru juga baru tahu rasa"

Reina langsung melirik Aden yang juga tengah menatapnya dengan pandangan mesum.

"Ngapain lu nglirik nglirik gue?" Tantang Aden sambil tersenyum miring ke arah Reina.

"Siapa yang nglirik lu? Geer lu!" Ujar Reina.

"Udah ga usah ngeles.. tadi abang liat kok, kalo dedek ngliatin abang" ujar Aden. Diikuti pecahan suasana tawa.

"Dasar! Penyamun!" Reina kembali ke arah Sabrina yang masih sibuk menggambar bentuk abstrak.

"Jajan yuk Sab!" Ajak Reina.

"Mager gu-" Keluh Sabrina terpotong.

"HOT NEWSSS!! LO SEMUA HARUS PADA KE KANTIN!! SI COGAN RANKING PERTAMA DI KANTIN!!!!" Pekik heboh si ketua kelas alay, Natasya.

"Eh berisik banget sih lo!! Ketua kelas malah bikin rusuh!" Protes Aden tak mengaca ulahnya sedari tadi.

"Bodo amat!" Ucap Natasya sembari terbirit ke arah gerombolannya.

"Siapa yang di kantin, Nat?!"

"Jangan bilang pacar gue!!"

"Masa lu ga tau cogan ranking satu!? Itu tuh, calon masa depan gue. Kak Sastra!!"

"Oh ya ampun. Kita harus kesana gengss"

Sabrina langsung melesatkan pandangan ke arah Natasya. Entah kenapa, ia jadi sebal sendiri melihat tingkah Natasya and the gang memuji muji suaminya, dan bertingkah heboh bak kesurupan.

"Sab!!" Panggil Reina kesekian kalinya yang tak digubris Sabrina.

"Eh iya. Kenapa?" Sabrina gelagapan.

"Lo kenapa ngliatin Natasya kaya sebel gitu." Ujar Reina yang juga memperhatikan kepergian Natasya dan teman temannya.

"Enggak sebel kok. Biasa aja" Tangkal Sabrina yang mulai memuncak rasa kesalnya.

"Jujur ya Sab. Gue sebel ngliat Natasya sama temen temennya polah kaya orang kesurupan. Apalagi kalo di depan kak Sastra. Pengen gue tampol rasanya" ujar Reina.

SABRINA & SASTRAWhere stories live. Discover now