32. Surprise!

11K 591 41
                                    

Cilukbha!

Sabrina membawa segelas susu vanilla juga sekotak brownis ke ruang tengah. Gadis itu nampak menikmati suasana malam yang kini di guyur hujan sejak beberapa menit yang lalu. Ia duduk pada sofa panjang yang berada di tempat itu, dan kemudian menyalakan televisi.

Sebelum acara makan malam tadi, orang tua Sabrina sempat mengabari bahwa pekerjaan di butik sekarang sedang lembur. Rudi, Ayah Sabrina juga ikut menemani istrinya. Karena dari dulu, ketika wanita paruhbaya itu bekerja dengan karyawan-karyawannya, Rudi selalu menemaninya. Jadi sudah biasa bagi Sabrina bila ditinggal sendirian. Sebenarnya ada Bi Lasmi juga yang menemani, tapi wanita paruhbaya itu sudah beristirahat usai menyiapkan makan malam, karna ia mengaku sedikit tidak enak badan.

Cewek yang rambutnya dibiarkan terurai menghias punggungnya itu terlihat tak terganggu meskipun suara hujan mengganggu acara tontonannya. Ia tetap menyemil brownis coklatnya sambil menonton. Setelahnya, Sabrina meraih segelas susu yang ia letakkan di meja tadi, dan meminumnya hingga setengah.

Ia terdiam ketika mendengar suara derum motor beriringan dan berhenti di depan rumahnya. Sabrina menajamkan pendengarannya ketika sepertinya gerbang rumah seperti terbuka.

Gadis itu beranjak dari sofa dan berjalan ke arah ruang tamu dengan penuh rasa penasaran. Siapa tengah malam begini ada yang bertamu? Ia melirik ke luar lewat sela korden jendela.

Matanya menangkap gerombolan cowok yang sedang menggunakan jas hujan senada dengan motor-motor hitam mereka. Sabrina diam mengamati sejenak. Mereka terlihat serius, seperti membuka gerbang rumah yang memang jarang dikunci rapat, lalu caranya mengendarai motor, hingga masuk ke rumah seperti menyelinap.

Sabrina berusaha tetap berfikiran positif, sampai pada akhirnya satu diantara gerombolan cowok itu mendapati dirinya yang sedang melihatnya dari balik jendela. Gelagatnya seperti kaget, membuat Sabrina juga ikut khawatir bila ada pergerakan menakutkan dari cowok itu.

Tapi tanpa ia duga, cowok itu malah melambai-lambaikan tangan seperti orang menyapa. Membuat teman-temannya jadi ikut menoleh dan menatap ke arah Sabrina yang berada di balik jendela.

Cewek itu memutuskan untuk membuka pintu rumahnya dan melihat lebih jelas siapa mereka semua yang terlihat tidak asing di mata Sabrina. Bertepatan dengan itu, mobil sport putih berukuran besar masuk ke dalam pekarangan rumah Sabrina yang gerbangnya sudah terbuka lebar itu.

Gerombolan cowok itu tak membuka helmnya, atau sekedar berucap untuk mengingatkan pada Sabrina siapa mereka. Hingga seorang cowok berkaos hitam yang melekat ditubuh sempurnanya itu keluar dari mobil yang dikendarainya.

Cowok yang baru saja keluar dari mobil sport putih itu tentunya membuat pandangan Sabrina tertuju padanya. Dengan sedikit luka kering di ujung bibirnya, cowok itu tersenyum kecil pada Sabrina. Sebuket besar bunga mawar merah yang berada digenggamannya tersebut, membuat Sabrina tersenyum lebar kala cowok itu menyodorkan padanya.

 Sebuket besar bunga mawar merah yang berada digenggamannya tersebut, membuat Sabrina tersenyum lebar kala cowok itu menyodorkan padanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SABRINA & SASTRAWhere stories live. Discover now