1.4:Meet Aron

13.8K 464 1
                                    

"Ren, udah siap-siap?"

Tanya Lina membuka pintu kamar Renata, perempuan itu terlihat sedang memilih milih buku novel yang akan dia baca nanti di pesawat.
Mereka semua akan pergi ke Jakarta, tempat kantor pusat Dion, ayah Renata.

"Pa, aku belom ijin sekolah..."

Ucap Renata mengencangkan sabuk pengaman di pesawat.

"Gampang, ntar tinggal bikin surat ijin."

***

12.01

Pesawat yang ditumpangi Renata dan keluarganya sampai di Jakarta, mereka segera memesan taxi dan sampai di hotel dalam waktu 1 satu setengah jam. Selama perjalanan, Lina tersenyum tipis melihat Renata yang terpesona dengan gedung-gedung bertingkat tinggi yang ada di sana, berbeda dengan kota asal mereka, Semarang.

***

"Sana seneng seneng, papa duluan ya." Ucap Dion membetulkan dasi miliknya, Lina mengangguk lalu membiarkan Dion pergi di pagi hari ini, dimana suaminya tersebut akan presentasi dan itu akan menentukan apakah mereka akan... (rahasia)

Lina menatap Renata, perempuan tersebut sudah siap pergi bertemu Aron setelah 5 tahun tak bertemu.

***

Renata menelan saliva, disinilah ia sekarang, mall yang dimana didalamnya ada Aron yang bolos sekolah hanya untuk bertemu dengannya, kata mamanya sih itu juga keinginan Aron, lumayan bisa libur sekolah.

"Ayo sini..." ucap Lina terkekeh, anak perempuannya tersebut bersembunyi dibaliknya, dimana didepannya sudah ada 2 orang

"Renata!"

Sontak perempuan itu langsung menoleh, Aron, lelaki itu dengan senyum lebarnya berlari ke arahnya

"Wah, ternyata lo bertumbuh juga!" Ucap Aron kembali ke masa kecil, Renata menatap cowok itu datar, Aron tertawa kecil

"Canda...halo , Ren."

Ucap Aron menyalami Renata,

"Jadi sopan banget lu di depan mama." Ucap Renata berbisik, ia tahu sikap asli Aron yang agak liar. Aron terkekeh,

"Sana jalan jalan, kami palingan di toko baju." Ucap Lina dan wanita disebelahnya, Renata membuka matanya, ia lupa sesuatu

"Halo, tante."

Renata menyalami mama Aron, meski perempuan ini dingin, ia tetap punya rasa sopan santun. Aron hanya membuang wajah ketika mamanya memuji Renata dengan baik.

"Pinter, masih aja cari muka!" Ucap Aron menyindir Renata, "Dih, bilang aja iri." Ucap Renata memasuki mall yang ramai, meninggalkan Aron yang tak terima di depan pintu masuk

"Tuh bocah makin ngeselin."

***

"NICE!!"

Renata menghela napas, ia mengerutkan dahi.

"Udah capek capek cuma dapet A?!" Kesal perempuan itu. Baru saja ia bermain di timezone, Aron terkekeh

Ice GirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora