1.11:Surat Perpisahan

7.2K 309 1
                                    

Renata menghela napas, perempuan itu meraih boneka kelinci kecilnya, sudah bertahun-tahun boneka itu menemaninya, ia tersenyum tipis lalu memasukan boneka itu ke dalam kotak kardus lalu menutup nya.

Ia melihat sekeliling, seluruh barang barang sudah di masukan dalam kardus, beberapa di lapisi plastik untuk dimasukan ke truk pindahan besok. Hanya ada tempat tidurnya serta bantal dan guling. Ia memaksakan senyum melihat sekeliling, besok dimana ia akan meninggalkan semua ini.

*****

"Boleh sih, pesawatku take off jam 11."

Ucap Renata kepada Alena di telepon. Tanpa menjawab apapun sambungan telepon langsung diputus oleh Alena, Renata hanya merasa sebuah firasat yang mencurigakan.

"Ayo."

Ucap Lina memanggil Renata, perempuan itu mengikuti Lina ke mobil menuju bandara.

****

"Ren."

Ucap Alena memanggil Renata yang diam di cafe bandara, dibelakang Alena ada Clara, Rian, dan Farrel

"Ini...surat dari kami."

Ucap Alena menyerahkan sebuah kotak kecil, Renata terdiam melihat kotak tersebut, bertuliskan

Kenang kenangan buat Renata yang judes

Perempuan itu tersenyum tipis membacanya

"Makasih."

Ucap Renata tersenyum, Rian menelan saliva.

Panggilan pesawat Renata sudah disebutkan

"Mama sama papa duluan aja."

Ucap Renata membuat Lina dan Dion meninggalkannya, ia menghadap ke depan, Alena hampir menangis

"Inget kami ya, sering-sering telpon."

Ucap Clara sementara Alena menghapus air matanya, mata Farrel terasa panas, begitu juga Rian.

"Inget senyum ya."

Ucap Farrel membuat Renata mengangguk kecil, panggilan kedua pesawat Renata disebutkan

"Hati-hati ."

Ucap Rian ketika Renata hendak pergi, ia tersenyum tipis.

******

Renata memang setiap surat di pesawat itu. Ia membuka surat dari Alena

Untuk Renata
Nggak menyangka kamu udah pergi, rasanya baru kemarin kita kenalan.

Inget senyum ya, dan jangan pikir semua orang menakutkan.
Mau nulis apa lagi ya, Hehe...
Salam buat Aron di Jakarta ye.

Dari pujaan hatimu seorang, Alena, agak lebay sih.

Renata agak terkekeh ketika membaca salam akhir di surat milik Alena, ia kemudian membuka surat dari Clara

Nyet, aku pasti bakal kangen kita main bareng lagi, makan pizza bareng lagi. Tapi kamu jangan pernah sedih, kamu pindah bukan akhir dari cerita ini, oke.

Semangat disana! Titip salam buat Aron ya.

Clara

Ia sempat terdiam dengan perkataan Clara bahwa ia pindah bukan akhir dari semuanya, ia selanjutnya membaca  surat dari Farrel,ia agak ragu saat membukanya

Hai, pertama maaf karena gue udah ngelakuin hal-hal yang nggak baik ke lo. Maaf juga kalo lo risih.

Hehe, asli nya, saat disuruh deketin lo, gue seneng, karena gue ternyata suka sama lo.

Dan karena gue benci ngeliat lo terpuruk, makanya gue berhenti, meski gue gatau jawaban yang selama ini gue cari.

Baik-baik disana, senyum ya, jangan jadi manusia es oke Hehe.

Renata terdiam, perlakuan Farrel selama ini artinya sungguhan. Perempuan itu merasa bersalah sebentar. Ia mengambil surat dari Rian, ia tersenyum tipis ketika membacanya

"Ren, siap-siap."

Ucap Lina saat pesawat mereka hampir mendarat, Renata memasukan surat dari rian ke kotak tersebut. Inilah kota ia tinggal sekarang, kehidupan baru mulai saat ini.

Untuk si judes

Gue gatau mau ngomong apa. Setidaknya lo udah tau perasaan gue dan kita udah saling jujur.

Maaf selama ini gue egois buat jaga lo, lo ngerasain diatur sama gue. Itu karena gue sayang sama lo, gue gamau orang yang spesial dari kecil nangis di hadapan gue. Tapi lo nangis di hadapan gue karena gue, haha.

Yah, intinya lo harus cari temen disana, jangan cuek cuek jadi cewek.
Titip salam buat Aron ya, jaga diri ya.

Revisi 11
Revisi season 1 selesai







Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang