3.1: Cara mengatasi cemburu

3.5K 119 0
                                    

"Jangan banyak banyak!"

Tegur El ketika Renata membawa banyak jajanan lagi, di kampus El yang baru ini sedang ada pameran makanan, tentu saja hal itu menarik perhatian Renata.

"Calon diabetes lama-lama kamu..."

Ujar El menggelengkan kepalanya sambil meraih gula kapas dari genggaman Renata

"El!"

Seruan tersebut menandakan Renata tak terima bahwa makanannya diambil, Elvano hanya tertawa ketika perempuan itu mengejarnya.

"Inget kami woi."

Seketika suasana indah langsung buyar, El melirik ke Aron yang sengaja

"Merusak suasana."

Ucap El membuat Aron meledeknya, Renata hanya terkekeh melihat bagaimana El berusaha mengabaikan ejekan dari teman temanya

"Ini dibuat menu baru kayaknya lumayan..."

Ujar Keira menyodorkan sebuah plastik berisi beberapa makanan

"Keju mozarella goreng."

Tambah Reven membuat Aron tertarik, cowok itu memakan segigit lalu mengangguk,

"Boleh sih, El, Ren coba-"

Aron terdiam melihat El yang menyuapi Renata makanan tersebut, ia menahan sabar ketika tatapan El terlihat jelas memancingnya

"Yaudah coba nanti kita bikin!"

Seru Aron kesal berbalik, Leon menahan tawa ketika cowok itu nampak menahan sabar.

*****

Esoknya sore hari, dan keadaan di pos satpam agak seram. Elvano menatap tajam Ethan dari layar yang mengobrol dengan Renata, tak segan segan cowok itu memakai CCTV sekolah untuk mengamati mereka.

Hatinya terasa panas ketika Renata terkekeh kepada Ethan,

"El, ada kelas 10 menit lagi..."

Ujar Angga tak ingin membiarkan El terus terus an mengawasi kedua orang itu, Elvano menghela napas

"Ya."

Ujar El berbalik dengan wajah lesu, Angga merasa orang itu tak baik-baik saja.

****

Renata menghela napas,

"Aku masih ada kelas, kamu pesen taksi aja atau pulang bareng Aron kalo nggak Keira, maaf ya..."

Ujar El di sambungan telepon,

"Ya."

Jawab perempuan itu membuat El ragu

"Jangan ngambek, nanti aku bawa makanan..."

Renata hanya mengangguk lalu percakapan di akhiri, perempuan itu menatap ke depan, dimana sekolah sudah hampir sepi, cuma ada beberapa murid yang ia tak kenal.

"Batre abis lagi..., naik angkot apa?"

Dilema ketika tak bisa dijemput, mana yang lain sudah pulang, ditambah batre hp abis. Perempuan itu menunggu di depan gerbang, berharap ada angkot atau taksi lewat

"Lo ga pulang?"

Renata segera menoleh, Ethan dengan helm merah di kepala nya menatapnya perempuan itu

"Nunggu angkot atau taksi."

"Nggak dijemput Elvano?"

"Dia udah mulai kuliah, ada kelas."

"Mau bareng?"

Renata mempertimbangkan, ia akan menghubungi El tapi apa daya jika ponselnya sudah mati.

"Boleh deh."

*****

Elvano tersenyum ketika sudah sampai di depan rumah tersebut, ia memencet bel lalu di sambut oleh Lina

"Ini buat Rena tante, tadi nggak sempet jemput, maaf."

"OOoh pantes belum pulang..." ujar Lina mengambil kue nastar dari tangan El,

"Eh, Yaudah, saya pulang dulu tante."

Ucap El segera berbalik ke mobilnya, saat ia hendak menjalankan mobilnya pandangannya teralihkan ke motor yang baru sampai di depan rumah tersebut.

Nampak Renata turun dari kendaraan yang di kendarai seseorang, El mengerutkan dahi

"Ethan lagi?!"

Seketika banyak pertanyaan muncul di pikirannya, mengapa perempuan itu tidak memberitahu nya. Renata sepertinya tak menyadari kehadiran mobil El, mungkin karena cowok itu barus aja ganti mobil...

Elvano menarik napas,

"Itu salah kamu sendiri, nggak bisa jemput Renata, masih mending ada yang nganterin..."

Ucap El kepada dirinya sendiri, ia segera menjalankan mobilnya berusaha berpikir positif.

*****

"El dateng?"

"Iya barusan, ga sampe 1 menit kok abis kamu dateng."

Ucap Lina membuat Renata was-was, apa El melihat bahwa ia pulang dengan Ethan?

Perempuan itu segera mengisi daya ponselnya, tak lama kemudian ponsel tersebut berdering, Renata tersenyum tipis melihat nama El di layar

"Sudah pulang kah?"

"Udah, makasih nastar nya."

"Besok mau jalan jalan?"

"Ke toko buku."

Sambung El membuat Renata segera bersemangat

"Mau lah."

"Oke, besok setelah dari cafe ya."

"Ya."

"Aku sayang Rena."

3 kata tersebut terdengar di telinga Renata, perempuan itu terdiam setelah sambungan dimatikan oleh El, ia menahan senyum di balik banyak pink nya, dan sampai tengah malam perempuan itu tak bisa tidur.

*****

"Gimana, enak nggak?"

Ujar Aron duduk di sofa, Renata mengangguk

"Lumayan, tapi apa cuma polosan gini, tengah nya nggak diisi sesuatu?"

"Hm, coba isi pake...sosis mungkin..."

Usul Angga membuat Aron mengangguk, sore ini, dimana cafe sudah selesai, Aron mencoba usulan Keira kemarin.

"Kalian pulang duluan aja, aku bareng Aron." Ucap Leon ikut ke dapur mengikuti Aron,

"Ayo."

Ucap El menggandeng tangan Renata yang sudah siap, sontak perempuan itu membuka matanya lebar, ia melirik ke bawah dimana tangannya digenggam El, perempuan itu tersenyum kecil.

***

"Apa ini?"

"Buku permintaan."

"Hah?"

"Katanya bisa mengabulkan permintaan."

"Ooh,"

Ujar El memberikan buku tersebut kembali ke Renata, perempuan itu menaruh di keranjang belanjaan bersama dengan 1 buku dongeng, hal itupun juga membuat El mengerutkan dahi, katanya dia sedang mood baca cerita fantasi. Renata menuju ke kasir dan sepeti biasa sang pacar mengeluarkan kartu kreditnya.

Setelah pulang ini ia harus mencoba menulis di buku permintaan tersebut , siapa tahu dia benar benar bisa punya unicorn, siapa tahu...

Updateee
Udah season 3 nih,
Vote!!

Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang