3.13. Cella datang

2.8K 105 4
                                    

3 tahun kemudian

Renata tersenyum lega sambil duduk dengan napas terengah-engah setelah berlarian mengejar sang dosen. Sudah semester berapa dia? Sebentar lagi lulus pokoknya, amin.

"Ren, ngelamunin apa?"

Renata segera tersadar akan suara Aron di sebelahnya, perempuan itu menggeleng sambil tersenyum kecil

"Enggak, bentar lagi aku ul-"

"Oiya, stok daging habis, bentar!"

Dan Aron segera pergi, perempuan itu menghela napas melihat ke dapur. Reven dan Keira yang nampak bersenang-senang juga Leon yang sibuk dengan Aron mengurus cafe.

Lalu dirinya? Setelah ia lulus apa yang akan ia lakukan?

Kerja? Pengangguran? Ibu rumah tangga?

Dan seketika Renata melotot sadar atas apa yang ia pikirkan, menikah dengan El?! Dirinya langsung menjadi heboh sendiri memikirkannya

"Tuh cewek napa?"

"Stress mikirin lulus atau ga."

Ucap Aron tak ambil pusing dengan sikap Renata akhir akhir ini.

***

Jam 9 malam, pintu lift terbuka, Renata dengan wajah lelahnya mencari kartu pintu apartemen miliknya, setahun lalu hadiah dari Lina dan Dion adalah apartemen ini, katanya sih agar Renata hidup mandiri.

Sendirian, perempuan itu menaruh tas miliknya di sofa kecil di ruangan kecil itu. Ia meraih mie instan dan segera memasaknya.

Drttt

Ponsel perempuan itu berbunyi, Renata segera meraih nya lalu tersenyum bersemangat

"Hai, udah mau tidur?"

Renata menggeleng, wajah Elvano di layar nampak sangat hangat

"Bentar lagi lulus nih?"

"El dateng kah?"

Pertanyaan Renata membuat Elvano terdiam,

"I'm not sure, kalau sudah selesai tugas tugas disini aku datang. Kalau bisa tapi."

Renata hanya mencakar tangannya sendiri, ia lupa El tak bisa bebas kemana saja

" Tapi El inget kan bentar lagi hari apa?"

"Iyalah, kamu mau lulus kan, aku nggak bakal lupa, nanti aku vidcall aja ya."

Senyum Renata memudar, ia hanya tersenyum pahit sambil mengangguk

"Night Ren."

Sambungan terputus, Renata terdiam menatap ponsel miliknya. Di hari kelulusan, tepat ia berulang tahun, apa El lupa?

Bel pintu berbunyi, lamunan Renata terpecahkan seketika,

"Siapa?"

Ujar Renata berjalan menuju pintu, ia membukanya dan terdiam

"Masih inget gue kan?"

Pandangan Renata seketika berubah menjadi dingin,

"Ngapain lo dateng ke sini?"

Desis Renata menatap perempuan didepannya tajam,

"Gue minta tolong, Ren."

***

Jadilah perempuan tadi dengan koper miliknya masuk e apertmen milik Renata

"Gue minta maaf, gue udah  jadi temen fake, gue-"

"To the point."

Ucap Renata langsung, perempuan itu menghela napas

"Ijinin gue nginep di tempat lo selama sebulan."

Ucap Cella langsung, Renata terkekeh sinis lalu bangkit berdiri

"Sekitar 8 tahun lalu, gue punya temen penikung, pembully, dan nggak tahu terima kasih. Sekarang lo balik lagi? Bukannya lo kaya ya? Lo selalu pamer apapun ke gue dan bilang gue ga mampu beli? Dan terakhir, lo dendam ke gue apaan sampe buat gue tersiksa?"

"Ren, plis, usaha keluarga gue bangkrut, gue dikejar kredit disana sini, girang gue Numpuk banyak, masa lo sebagai temen ga-"

"Sejak kapan manusia kayak lo jadi temen?"

Ucapan itu membuat Cella terdiam,

"Roda berputar, mungkin ini saatnya lo nerima karma lo, dan sorry gue gamau bantu lo."

Cella menarik napas, ia bangkit berdiri menarik koper miliknya keluar pintu apartemen Renata

"Fine, untuk apa juga gue mau nginep di tempat orang penakut kayak lo, dan jangan pikir gue bakal lupain ini, gue bakal balas dendam. Bye bitch!"

Ucap Cella menatap tajam Renata, perempuan itu lalu pergi. Renata menghela napas, ia pusing seketika.

Bagaimana Cella bisa tahu dirinya ada disini? Dan perempuan itu masih belum berubah.

"Argh, sialan."

Ucap Renata menutup matanya dan kemudian ia tertidur.

Apdett
Sorry lama bangett(T_T)
vote!!

Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang