2.24: Bank berjalan

4.1K 145 9
                                    

Renata melirik cowok di depannya, ia menunduk lalu tersenyum kecil, tak pernah hatinya sebahagia ini. Melihat El yang fokus dengan pekerjaan sebagai panitia bazaar dengan kacamata hitamnya membuat cowok itu tampak sangat dewasa.

"Apa liat-liat?"

Senyum di wajah perempuan itu hilang, El menatapnya dengan alis yang terangkat satu,

"Geer, aku ngeliatin yang dibelakang kok."

"Cowok yang itu?"

"Ew."

"Kamu mau es krim?"

Tebak El melihat seorang anak kecil menjilat es berwarna putih dengan taburan choco chip, Renata tersenyum mengangguk. El hanya tersenyum tipis melihat perempuan didepannya itu, ia mengacak-ngacak rambut Renata lalu bangkit.

"Mbak, es krim yang ini, saya mau bungkus semua."

"Oreo flavour?"

"Iya, saya mau semua, seloyang-loyangnya. Berapa?"

"Li-lima ratus sembilan puluh ribu."

"Ini."

El menyerahkan 6 lembar uang berwarna merah dari dompet hitam miliknya

Renata melotot, ia tak salah dengar, Elvano membeli es krim kesukaannya SEMUA. El duduk lagi di tempatnya dengan hampir seluruh pasang mata menatap dirinya, cowok itu menaruh loyang es krim tersebut didepan Renata

"Buat aku semua?"

"Iya."

"Banyak banget..."

"Nanti aku habisin." Ucap El enteng, tak heran seluruh pakaian Elvano bermerek mahal, orangtuanya memegang 3 perusahaan sukses dimana salah satunya akan diwariskan pada anak lelakinya, dan El sudah bersiap siap, tak menjadi masalah bagi Mr Xavier-ayah-El untuk memberi sebagian tugasnya pada anak itu, El sangat pintar bahkan diusianya yang masih 18 tahun ini, ia membantu Mr.Xavier membangun kantor cabang.

Renata hanya mengangkat kedua alisnya,

"Sebagai rangka apa?"

"Sebagai rangka seorang Elvano sang ketua OSIS cemburu sama Ethan yang selalu rajin ke guru BK karena tertawa bersama pacarnya."

Renata tertawa, El meliriknya, "Mau ke mall?"
Renata melirik ke arah jam tangan biru di tangan kirinya, ia mengangguk lalu menelpon Lina

"Halo, kenapa Ren?"

"Halo, ma,aku-"

"Halo tante, ini Elvano mau ke mall sama Rena, pinjam anaknya dulu tante."

El langsung merebut ponsel di telinga perempuan itu laku mematikan setelah mengobrol dengan Lina. "Cari muka." Ucap Renata melirik cowok itu, El menatapnya

"Makan !" Ucap cowok itu menunjuk loyang dengan es krim berasa oreo, Renata dengan cepat menghabiskan makanan kesukaannya lalu mengikuti El.

***

Renata memasang sekeliling sambil berjalan, ia menatap ke sebuah toko yang menarik perhatian nya. Perempuan itu berjalan meninggalkan El yang sedang ada telepon di ponsel nya.

Renata berjalan mendekati sebuah boneka besar, boneka beruang besar dengan pakaian biru seperti pelaut, perempuan itu memandang boneka itu dengan berbinar-binar.

"Iya,nanti saya kirimkan file dan data datanya." Ucap El mematikan sambungan telepon, ia menoleh ke samping,

"Ren mau ke-"

Ucapan cowok itu terputus, melihat gadis kesayangannya memegang sebuah boneka beruang besar, ia tersenyum kecil menuju toko tersebut

"Mbak, beli ini satu."

Ice GirlWhere stories live. Discover now