3.8: Pergi?!

2.8K 97 0
                                    

El menghela napas, 2 hari lagi penerbangannya dan ia masih belum memberitahu Renata apapun.

Cowok itu meraih ponselnya lalu segera menghubungi Renata

"Halo, kenapa El?"

El menarik napas

"Rena, aku minta putus."

Dan segera sambungan ia matikan, El menatap ponsel miliknya tangannya bergetar dan terdengar isak tangis. Elvano menangis, ia membanting ponsel tersebut

"Maaf..."

Isak cowok tersebut berteriak, ia tak bisa menahan perasaan nya.

***

Renata terdiam setelah mendengar kalimat tersebut,

"Toh paling bercanda."

Ujar perempuan itu merasa tak ada masalah di antara mereka,

"Ren, ayo baris!"

Seru Aron berteriak, perempuan itu segera mengangguk dan menyusul yang lain utnuk latihan kelulusan

"Napa?"

Renata menggeleng membuat Aron hanya mengangguk.

*****

Seorang wanita berjalan dengan sepatu hak nya, dengan lipstick merah pekat yang menghias wajahnya menarik perhatian orang-orang.

Itulah Rose, di sebelahnya El yang mendorong kereta belanjaan.

"Nih,  kamu harus bawa permen kalo nggak kamu mabok di pesawat!"

Ujar Rose mengusap kepala Elvano, seolah putranya tersebut masih anak kecil

"Nanti mama kirimin mi instan, tapi nggak boleh ke seringan makan!"

Sedari tadi hanya mulut sang ibunda yang cerewet mengatur El,  cowok tersebut hanya pasrah.

Setelah selesai berbelanja, mereka makan di restoran favorit keluarga tersebut

"Kamu gimana sama Renata?"

El yang hendak menyantap sushi di depannya langsung terdiam

"El?"

Rose mengerutkan dahi melihat seketika raut wajah El menjadi pucat

"Aku nggak bilang dia mau pergi ke Australia."

"Yaampun El...anak orang itu kasian..."

"Jadi aku putusin."

"Kamu tuh sukanya gitu ya, rahasia rahasia terus, mana kamu putusin lagi!"

El tersenyum miris

"Justru aku putusin, biar dia nggak menderita kalah aku pergi."

Rose menggelengkan kepalanya

"Nggak gitu juga El..."

*****

Renatagatha

El dateng kan ke wisuda aku?

Pesan tersebut sebenarnya sudah dibaca oleh El, tapi ia tak akan membalasnya.

Tentu saja, waktu keberangkatan bertepatan pada waktu kelulusan perempuan itu

"Semua udah dibawa? Visa, paspor, buku?"

"Udah pa."

Mr.Xavier mengangguk, ia hendak berjalan tapi sesaat berhenti, pria paruh baya itu menatap El

"Ingat, papa selalu ajarkan jangan lari dari masalah."

Elvano tahu, itu ditujukan padanya karena masalahnya dengan Renata. Cowok tersebut tak menjawab perkataan tersebut dan hanya merapikan tas dan koper miliknya.

Mr.Xavier menghela napas melihat kelakuan putra nya.

Elvano mematikan ponselnya, tak peduli beberapa chat masuk dari Angga yang mengomelinya soal Renata.

"Taksinya udah dateng tuh."

El mengangguk, ia segera meraih koper miliknya dan tas ransel, tak lupa mengecil pipi Icha yang pasti akan dirindukannya, juga...ia membawa frame foto dirinya dan Renata.

***

Renata tersenyum tipis, akhirnya ia lulus juga,

"Foto Ren!"

Seru teman-teman sekelasnya, Renata segera mengangguk, bersama dnegan Keira mereka berdua berfoto ria

Seru teman-teman sekelasnya, Renata segera mengangguk, bersama dnegan Keira mereka berdua berfoto ria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue sama Reven sih lanjut tata boga."

Ujar Keira melihat-lihat bunga yang diberikan Reven dan sebaliknya untuk kelulusan.

"Itu kak Angga bukan?"

Ujar Leon melihat fair jauh seseorang berlari menghampiri mereka

"Ren, lo nggak ke bandara?"

Renata mengerutkan dahi

"Buat apa?"

"Lo masih belum di kasih tau El? Dia lanjutin kuliahnya di Australia, keberangkatannya sebentar lagi!"

Seketika bunga yang ada di pelukan perempuan itu terjatuh, ia terdiam

"El...pergi tanpa bilang?"

"Ayo cepetan!"

Renata segera menaiki mobil Angga yang menuju ke bandara, meninggalkan seluruh murid yang baru saja lulus itu

"Parah emang si El..."

Ujar Keira sementara di sebelahnya Aron yang menghela napas.

Typo?
Vote!!

Ice GirlWhere stories live. Discover now