2.10:Jalan

5.7K 210 0
                                    

Renata mengehela napas, akhirnya setelah diceramahi-panjang-lebar ia bisa istirahat juga.  Anak itu hanya bermain ponsel, menunggu Leon datang dengan pesanannya sementara Aron masih berantem dengan kakak kelas. Hanya karena Aron menyenggol orang itu akhirnya berakhir di depan kelas Renata ramai antara Aron dan Rey, kakak kelas tersebut.

Renata melihat-lihat kontak nya, tersenyum tipis membaca satu persatu nama.
Ada Alena, Clara , Rian, dan lainnya. Yang membuat anak itu terpaku Ketika membaca nama Farrel dan Cella. Mengingat memorinya lagi, ketika masa ia masih polos-polosnya lalu...hal itu terjadi.

"Rena!Aron!"

Sontak Renata menoleh kaget,Leon datang ngos-ngosan membuka pintu kelas lebar,Renata segera berlari ke depan ,melihat keadaan sahabatnya.

Bruk!!

Renata mundur, matanya melotot menyaksikan Aron tersungkur dekat tembok . Napasnya terengah-engah , sudut bibirnya terluka. Renata menyorot kakak kelas itu tajam, ia tak mengira Aron bisa dikalahkan ,orang bernama Reyhan tersebut menertawakan Aron yang sudah tak kuat lagi.

Dengan santainya Reyhan melempar botol mineral bekas ke arah Aron sampai terkenal kepalanya .Leon hendak maju, Renata menahan anak itu, membiarkan kakak kelas bernama Reyhan tersebut puas tertawa. Seluruh pandangan takut, sebagian menuju Renata dan Leon mereka yang bisa mengatasinya.

Keira dan Reven datang, mendengar kabar tersebut,Reven menahan Renata untuk maju,dengan kasar Renata menghempaskan tangan tersebut lalu mendekati Aron yang hampir pingsan.

"Woi,urusan lo sama dia apa!Minggir!"

Seru Reyhan keras, Renata hanya acuh pada teriakan itu, ia menyuruh Leon dan Reven membawa Aron ke UKS. Renata tersenyu sinis melihat kondisi kantin yang masih aman tak ada guru.

"Lo mau gantiin dia? Asal lo tau, gue gamau berantem sama cewek lemah!" ujar Reyhan santai, ia tak tahu bagaimana Renata saat marah.Keira hanya menyengir memandang orang itu terlalu menganggap santai.Renata maju,ia mengulurkan tangan.

"Maaf."

Ucap Renata, Reyhan tertawa, merasa menang ia menjabati tangan Renata, dengan penuh kejutan Renata segera menggenggam tangan Reyhan kencang lalu membalikannya.

Bruk!!

Seluruh murid disana melotot, Reyhan yang terkenal tak pernah kalah bisa dirobohkan dengan seorang perempuan. Renata meniup tangannya yang bekas berjabatan dengan kakak kelas tersebut, ia membiarkan Reyhan meringkuk kesakitan.

"Bubar!"

Teriak Keira mengusir orang orang disana,membiarkan Reyhan mengobati lukanya sendiri.Renata hanya melirik kakak kelasnya tersebut,"Lo!Berani sama gue?!" seru Reyhan menatap Renata."Mampus!" ucap Keira membawa Renata ke UKS tempat Aron dan Reven serta Leon.

***

"Dibilangin jangan berantem terus." ujar El mengobati luka di lengan Aron yang bekas berantem tadi

"Auw,sakit,udah!"

 seru Aron menghindar dari Elvano. Leon menghela napas,"Renata sama Keira mana?" tanya Reven,ia melupakan kedua anak itu, bisa-bisa mereka membuat kekacauan jika ditinggal berdua.

Brak!

"Panjang umur tuh anak..." ujar Leon meringis melihat Keira dan Renata melangkah ke arah mereka."Kalian apain si kakak itu?" tanya El curiga,"Enggak ngapa-ngapain,cuma banting doang." ucap Keira tanpa dosa.

Aron meringis sementara El menepuk jidat melihat kelakuan anak kelas 1 SMA tersebut.

Pandangan El teralihkan pada Renata, merasa di pandangi Renata keluar UKS ke kelasnya, entah apa ia akan dipanggil ke guru BK atau tidak.

Ice GirlWhere stories live. Discover now