3.5: Ayo putus

3.1K 110 0
                                    

"Kak Lena!"

Seru Icha menyambut Renata, perempuan itu tersenyum

"El ada dimana ya?"

"Tadi El lagi di kamal katanya mau tidul."

Ucap Icha yang cadel, Renata mengangguk pelan, masih seperti kemarin, alasannya tidur terus. Renata masuk ke kamar El, hanya ada Elvano dengan suasana kamar yang gelap, Renata menyalakan lampu tidur El.

"El, masih pusing?"

Renata mendekati El yang nampak ada di depan laptop nya entah mengerjakan apa. Renata menelan saliva

"El ngerjain apa?"

Lagi, hampir seluruh pertanyaan Renata tak dijawab olehnya. Renata menghela napas

"El..."

Elvano melepaskan mouse yang ada di tangannya. Ia menatap perempuan itu

"Kamu pernah minta putus, kan?"

El berbicara

"Eh,"

"Ayo putus."

Ucap Elvano menatap perempuan itu, Renata terdiam, tiba-tiba serasa hatinya tertusuk. Perempuan tersebut diam beberapa detik lalu menggeleng

"Nggak."

Renata menggeleng, ia mulai mengeluarkan air mata

"Aku nggak mau!"

"Aku nggak mau putus sama El!"

Seru perempuan itu terisak, ia menatap El yang tiba-tiba matanya terbuka lebar saat melihat Renata menangis

"Aku nggak mau! Aku nggak mau!"

Renata mulai menangis, air matanya keluar deras. Elvano yang dari kemarin tatapan nya datar menjadi terbuka

"Aku nggak mau..."

Ucap Renata sesenggukan, Elvano reflek berdiri entah mengapa, ia segera memeluk Renata yang menangis dihadapannya

"Aku masih sayang El..."

Ucap Renata mendongak, ia menatap  El yang memeluknya

"Rena."

Ucap El menenangkan Renata yang terus menangis, entah mengapa melihat Renata menangis sangat menyiksanya.

"Ma-maaf, jangan nangis lagi..."

Ucap El menatap Renata, perempuan itu tak percaya akhirnya Elvano kembali, ia segera memeluk El erat.

"El jangan kayak gitu lagi."

Ucap perempuan itu membuat Elvano meletakkan satunya diatas kepala perempuan itu,

"Maaf."

Ucap Elvano membuat Renata diam memeluknya erat.

*****

Aron memasuki kamar tersebut, dan mendapati Elvano yang memegang sebuah foto.

"Ternyata gue bisa bego banget ya. Gue cemburu sampai berantem."

Ucap El membuat Aron tersenyum miring

"Itu masih belum seberapa. Yang paling parah apa?"

"Gue bikin Renata nangis."

"Oh, sadar."

El menatap lurus, menyadari apa yang sejak kemarin ia lakukan ke Renata

"Itu baru ke goblokan lo."

Ucap Aron membuat Elvano bungkam

"Sebenarnya, lo itu beneran sayang sama Renata nggak sih?"

"Iya."

"Gue nggak denger."

"Iya gue sayang."

"Terus kenapa lo lakukan hal itu?"

"Gue marah."

"Dan apa kalo marah lo harus se-begitunya sama dia?"

"Gue-"

"KALO LO SERIUS SAMA DIA, JANGAN BUAT DIA NANGIS TOLOL!"

Seru Aron menatap Elvano tajam,

"LO TAU? LO HARUSNYA BERSYUKUR KARENA APA? GUE MAU NGALAH! GUE JUGA SUKA RENATA TAPI GUE NGE-BIARIN LO JADIAN SAMA DIA!"

"Tapi dengan gampang nya lo bilang 'ayo putus' ?"

Elvano tak berkutik mendengar pernyataan Aron menyukai Renata. Aron menarik napas berat lalu segera pergi dari hadapan El.

Tak lama kemudian Elvano mengambil jaketnya lalu pergi kelua rumah, ia segera memesan taksi pergi ke suatu tempat.

***

Renata membuka matanya lebar melihat El yang jam 7 malam ada didepan kamarnya, tepat saat ia hendak mengambil minum

"El ngapa-"

Belum selesai perempuan tersbeut menyelesaikan kalimatnya, Elvano sudah memeluk perempuan itu duluan.

"Tolong...jangan nangis lagi karena aku..."

Ucap El menatap Renata, pupil matanya nampak sangat serius. Renata terdiam hingga El melepas pelukannya, itukah pelukan hangat yang selama ini ia rindukan.

"Aku mungkin udah sering bilang maaf, iya aku bodoh, aku cemburu, aku cemburu lihat kamu sama Ethan terus, aku emosi sampai aku melampaui batas."

Ucap El membuat Renata tak menyangka Elvano akan mengaku bahwa ia cemburu

"Kalau gitu, El udah siap minta maaf sama Ethan?"

Pertanyaan itu membuat tubuh Elvano seketika membatu,

"El siap minta maaf?"

"Iya."

Ucap El membuat Renata tersenyum tipis

"Elvano mau sekalian makan malam?"

Tawar Lina saat melewati kamar anak perempuannya. El menggeleng

"Nggak tante, saya pulang aja, maaf ganggu."

Ucap El pamit, Renata mengantar cowok itu sampai depan pagar rumahnya

"Aku duluan, taksi nya udah mau sampe."

Ucap El menatap Renata,

"Apa El tau?"

Ucap Renata ketika cowok itu sudah hampir masuk ke dalam taksi

"Aku sudah suka sama El, jangan berpikir aku bakal pindah ke yang lain."

Bisik perempuan itu membuat Elvano melirik nya, tanpa melihat lagi Renata segera masuk ke dalam rumah membiarkan Elvano terdiam agar ucapannya

"Kak, jadi naik nggak?"

Sahut sang supir taksi, lamunan cowok itu langsung buyar

"Eh, iya pak, maaf nunggu."

Ucap Elvano segera masuk, ia tersenyum tipis memikirkan perkataan Renata tadi.

Selamat lebaran~~

Typo?
Vote!!😀

Ice GirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora