2.33:Kuliah Di Eropa?

3.8K 123 2
                                    

Renata menghela napas, ia bersandar pada pundak El. Sepeti janjinya kemarin, El mengajaknya dinner lagi, tapi kali ini di rumah El. Hanya ada Al dan Icha, serta beberapa ART.

"Kamu mau minum apa?"

"Air putih aja."

El segera meminta salah satu ART untuk mengambilkan minuman, makanan mewah sudah berjejer di depan kedua orang itu, tapi entah mengapa malam ini Renata merasa tak enak badan.

"Kamu pusing?"

Renata menggeleng lemah, sebenarnya Kepala nya sudah terasa berat dari tadi. Elvano mengerutkan dahi, merasa ada yang berbeda dari Renata. Lelaki itu berdiri lalu menuju ke sebelah kursi Renata dan mengecek suhu tubuhnya

"Kamu panas lho, makan dulu abis itu minum obat!"

Seru El segera berlari mengambilkan kotak obat, Renata yang melihat itu masih bisa tertawa kecil melihat kelakuan El

Elvano, berlari membawakan segelas air putih dan obat panadol pink,

"El, itu buat umur 6 sampai 12..."

Elvano terdiam, ia membaca label keterangan pemakaian obat tersebut sesaat setelahnya ia meringis lalu kembali dengan membawa obat lain.

***

Elvano menghela napas lega, ia masuk ke rumah besar itu setelah mengantar Renata pulang. Langkahnya terhenti ketika melihat Mr.Xavier duduk di ruang tamu dengan sebuah kertas didepannya.

"Papa katanya di-"

"Kamu mau kuliah dimana?"

Elvano terdiam, ia menelan saliva

"Di sini pa,"

"Ada tawaran di Eropa, coba kanu pikir pikir lagi, kalo kamu mau coba bilang papa, ada tes masuk sana."

Ucap pria itu lalu pergi Elvano tak dapat berbicara apapun. Ia sebenarnya ingin kuliah di Jakarta saja, tapi mendengar tawaran dari Mr.Xavier ia ingin mencobanya.

"Pa!"

Mr.Xavier berbalik

"Aku mau coba ikut tes nya."

Mr.Xavier hanya mengangguk

"1 minggu lagi. Kamu harus siap-siap."

*****

Renata terus menerus mencari cari keberadaan El,

"Angga beneran nggak tau El dimana?"

Angga tersenyum kesal, sudah 5 kali Renata bertanya hal yang sama.

"Untuk ke sekian kalinya, Elvano nggak kasih tau apapun, dimanapun dia kepada saya."

Ucap Angga geram sambil meninggalkan meja para adik kelas. Aron tertawa

"Naik darah tuh!"

Keira melempar sebuah pulpen ke kepala Angga, Angga hanya menahan sabar menghadapi kelakuan para bocah ini. Renata mengabaikan keributan yang dibuat teman temannya, ia terus memandangi layar ponselnya.

***

Elvano meregangkan kedua lengannya, semua soal di layar komputer didepannya sudah terjawab semua. Ia keluar dari ruangan itu mengabaikan orang orang yang berbisik bisik memandangi dirinya dengan bahasa yang ia sulit mengerti.

"Hasil tes akan keluar setelah 1 bulan."

Ucap Mr.Xavier berjalan disebelah Elvano, El hanya menunduk sambil melihat ponselnya

10 missed call from Renata Agatha

****

"Ren, jangan ngambek terus..."

Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang