3.14: Would You

2.9K 105 2
                                    

"Kelulusan lu kapan? Sekalian ultah bukan lu?"

Renata mengangguk,

"Makan-makan aja sekalian, toh neng."

Usul Keira sumringah, Renata hanya mengangguk dengan tatapan yang tak bersemangat, berbeda dari biasanya

"Kenapa?"

Aron berbisik pada perempuan di sebelahnya itu, Renata menoleh lalu menggeleng,

"Atau mau gue kasih tau El biar dia yang nanyain lo sendiri?"

"Nggak usah woi, gue ga kenapa kebapa kok."

Seru Renata langsung, Aron hanya terkekeh dan pergi ke meja kasir.

Memang ada yang berbeda, apa lagi jika bukan Renata yang stress memikirkan Cella. Sudah hampir 2 minggu ia tak bertemu perempuan itu lagi, ia memang merasa bersalah sih, tapi kalau Renata sudah dendam, jangan ditanya lagi.

Ponsel Renata bergetar, Renata menatap tajam Aron ketika membaca nama Elvano menelpon dirinya

"Kamu kenapa?"

"Nggak kenapa kenapa, Aron yang ngaduin kan!"

"Just talk it, ada masalah apa?"

Renata menelan saliva

"Nggak, El dateng ke kelulusan Rena nggak? Kangen nih."

Ucap perempuan itu pintar mengalihkan topik pembicaraan. Terdengar suara Elvano yang menghela napas

"Sorry dear, aku masih ada urusan disini."

"El kan udah lulus kemaren, urusan apa  lagi?"

Protes perempuan itu tiba-tiba, nada bicara Renata berubah. Elvano yang mendengarnya terdiam

"Nanti aku kirim hadiah ya, aku tutup dulu. Bye Ren."

Dan sebelum Renata berbicara, sambungan sudah terputus. Renata terdiam

"Tapi...urusan apa lagi?"

Lirih perempuan itu, sudah hampir 7 bukan tak bertemu sang kekasih, hal itu membuatnya sering marah-marah sendiri. Bahkan kemarin saat Aron menggodanya ia ngambek dan bolos kerja.

"Lo nggak pulang? Udah jam 9 nih."

Leon menghampiri, Renata tersadar bahwa hanya tinggal Leon dan Aron yang tersisa. Artinya Keira dan Reven sudah pulang dari tadi

"Iya, gue duluan ya."

***

Elvano menghela napas, ia menatap layar ponselnya, ia sangat terpaksa mematikan sambungan tersebut

"Kamu jadi pulang ke Indonesia? Kalau jadi mama bisa suruh bibi siap-"

"Nggak usah ma."

Ucap El tersenyum tipis, Rose hanya mengangguk dan masuk ke kamar tidur nya. Saat ini El, Mr.Xavier dan Rose di Australia semua, sedang ada rapat penting.

Elvano masuk ke kamar nya, ia tersenyum tipis membayangkan wajah Renata sambil memegang kotak kecil di tangan kanannya

"Sabar ya Ren..."

***

"Ma, pa, mau kemana?"

Renata terdiam memergoki sang kedua orangtua hendak pergi dengan pakaian rapi,

"Eh, eeee, temen mama dateng, kamu bersih bersih rumah aja sana."

Usir Lina dan dengan bersama Dion mereka segera masuk ke mobil. Renata mengerutkan dahi, dan sesaat kemudian ia melihat sekeliling ruang nya bersih kok, memang pandangan Lina harus di cek lagi.

Ice GirlWhere stories live. Discover now