2.17: Princess

4.4K 164 0
                                    

Renata membuka pintu tersebut dan dengan tiba-tiba ia ditarik ke dalam lalu terjatuh ke lantai. Renata melotot mengatur napas melihat orang tersebut

"El?!"

Ujar perempuan itu melihat wajah orang itu,

"Princess?"

Ujar cowok tersebut menatap Renata, orang itu mendekati Renata dan dengan segera Renata berteriak

"EL!!"

Brak!!

Aron segera membuka pintu kamar tersebut lebar, membuat kedua orang itu menengok ke arah nya

"Ron, El ada dua!"

Seru Renata ngawur, orang didepan Renata tersebut mengerutkan dahi

"Ren, kamu nggak papa?"

Aron segera mengamankan Renata yang terjatuh, mereka menatap cowok yang mirip El tersebut

"Kamu...bukan Princess?"

Cowok tersebut menunjuk Renata, perempuan itu mengerutkan dahi

"Aku Renata."

Ucap perempuan itu membuat semuanya diam

"Al?"

Semua menoleh ke Elvano yang baru saja masuk ke dalam kamar tersebut

"Tuh kan, El ada dua!"

Ucap Renata menunjuk kedua orang yang mirip persis itu

"Kalian keluar dulu tolong."

Ucap El mengusir Aron dan Renata, kamar tersebut tertutup dan terdengar suara cowok tersebut berdebat dengan Elvano.

***

"Renata."

Panggil El ketika melihat perempuan itu hendak pulang,

"Maaf yang tadi, kamu nggak apa-apa kan?"

Renata mengangguk

"Boleh tanya?"

Elvano mengangguk

"Tadi itu siapa?"

Pertanyaan itu membuat El tersenyum tipis.

"Tolong ikut aku."

Ucap El menuntun Renata ke taman rumahnya, El kembali dengan membawa sebuah album berisi foto-fotonya

"Dia itu kembaranku."

Ucap El menunjukan sebuah foto dua bayi yang baru lahir. Renata terdiam

"Apa dia manggil kamu Princess?"

"Iya."

Elvano terkekeh pahit, ia menuju halaman berikutnya

"Ini Princess. Senyumnya mirip sama kamu."

Ucap El tersenyum tipis

"Terus, dimana dia?"

Pertanyaan Renata membuat El menutup album tersebut

"Princess udah meninggal sejak dulu."

Ucap El membuat Renata terdiam

"Maaf."

***

Alvian dan Elvano, dua anak kembar yang sifatnya saking bertolak belakang. El yang sejak SD meraih juara di setiap lomba, anak yang aktif dalam berbagai bidang.

Berbeda dengan Al yang sering bertengkar dan ribut, hingga pernah ia hampir tidak naik kelas.

  El yang unggul dalam pelajaran dan bersosialisasi, sementara Al ? Hanya sebagai nama di kartu keluarga.
Kekurangan perhatian? Tentu, kedua anak itu memang memiliki  kekayaan yang melimpah, harta dari kedua orangtua mereka.

Hanya saja, cara mereka berbeda untuk mencari perhatian. Al yang nilainya buruk sehingga orangtuanya harus datang ke sekolah, juga ketika ia dimarahi saat mencari ribut, tapi baginya itu momen yang indah baginya.

El ,ia selalu tidur malam karna belajar. Selalu ada buku yang ia baca agar selalu mendapat peringkat kelas, tak jarang orangtuanya memberinya perhatian lebih. Hingga mereka berdua bersaing karena suatu hal, itu awal mula penyebab Al mengalami hal ini.

***

Al, El,dan seorang perempuan kecil berlari ke arah mereka. Rambutnya yang dikuncir 2 tertiup hembusan angin. Dia Princess, si kecil yang membuat Al dan El akur, dia yang bisa menyatukan kedua orang yang berbeda sifat tersebut.

Al menatap El sinis, pasalnya sudah hampir 5 menit mereka bertengkar berebut kamera untuk memotret Princess. Akhirnya ia harus turun tangan menghadapi tingkah 2 bocah tersebut.

"Kalian berdiri disana aja, biar aku yang foto!" Ucap Princess tegas, ia mengambil kamera hitam tersebut.

Dengan tampang cemberut Al mengerutkan dahi mendesis saat ia kalah, sebenarnya Princess itu lebih muda dari mereka, tapi sifatnya saja lebih dewasa di banding Al dan El. El tersenyum,ia merangkul kembarannya tersebut.

Princess memotret mereka, lalu giliran Al mengambil gambar Princess yang sedang bermain di halamanya. Tak diherankan, kedua anak kembar itu memiliki perasaan yang 'kembar' pada Princess.

***

"Tapi ma, mereka cari gara gara duluan!" Seru Al pada Rose mama mereka.

Rose menghela napas,

"Tapi tetap aja kamu ladenin mereka, Al..."

Ucap Rose duduk di bangku. Sudah pusing dengan kelakuan anaknya yang baru kelas 6 tersebut, El dari tangga memandangi itu.

Al melotot, ia menggetarkan gigi tak suka, tangannya mengepal menandakan ia tak terima.

"Mama nggak percaya,Al!" Seru Alvian keluar rumah berlari, Rose mendongak, diluar sedang hujan lebat sementara ia tak boleh berlari karena mengandung bayi.
El yang melihat itu segera mengejar Al yang keluar rumah.

Al berlari menerobos hujan, ia sampai di seberang jalan.

"Al! Kamu ngapain hujan hujanan?"

Teriak Princess dari seberang rumah, Al menoleh ke belakang. Melihat Princess yang ada di seberang jalan, dekat rumahnya berlari mengejarnya. Perempuan kecil itu tersenyum, El yang baru keluar dari rumah melihat jika Princess hendak menyebrang jalan berlari tanpa melihat ke kanan.

El melotot, begitu juga Al,

"PRINCESS,ADA TRUK!!"

Teriak El kencang, terlambat. Princess menoleh ke belakang saat ia sampai di tengah jalan, sementara truk yang melaju kencang tersebut mendekati Princess yang tidak kelihatan karena hujan.

BRAKK

Al melotot, ia menyaksikannya sendiri. Bagaimana perempuan yang ia sayangi terhantam truk. El dari seberang jalan diam menyaksikan, ia diam tak bisa berkata.

Princess didepannya dengan darah mengalir dari tubuhnya, pakaian nya yang putih menjadi merah.

Al berjongkok, seketika lututnya lemas. Ia menunduk didepan Princess, El datang membawa banyak orang, terutama orangtua Princess. Al menangis hebat,air matanya menetes bersama hujan, memegang tangan Princess yang lemah.

"Bangun...Princess bangun!!"

Teriak Al histeris, ketika ambulans datang ia masih saja berteriak seperti orang gila. El yang menutup mata saat menyaksikan hal tersebut pun ketakutan melihat kondisi Princess.

Dua orang  tersebut duduk diruang tunggu, bersama orangtua Princess yang terus menangis di depan dokter yang gagal menyelamatkan. Hari itu, hari yang paling menyedihkan bagi Al dan El, ketika mereka kehilangan orang yang paling mereka sayangi.

Revisi 2.17

Ice GirlWhere stories live. Discover now