HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔

PART 1

Selamat mengulang.

Author Pov.

Meggy menatap jengah pada seorang pria beraroma busuk dihadapanya saat ini. Aroma busuk yang dihasilkan dari keringat dan bau mulut hampir membuat Meggy beranjak dari kursi bar yang ia duduki kurang lebih dari 2 jam. Ia menahan perasaan jijiknya, menahan kepalan tangan yang ingin sekali mendarat pada mulut kotor pria itu. Sudah cukup dengan aroma busuk yang menguar ditambah ucapan-ucapan kotor pria tersebut, Meggy akan bertahan dalam beberapa menit lagi.

Tidak ada yang bisa diharapkan dari sebuah club selain pesta, seks dan narkoba. Hampir selama 5 tahun Meggy berada disetikar kemaksiatan demi membalaskan dendamnya. Dendam nyawa yang harus dibayar nyawan, Meggy mempertaruhkan dirinya untuk keberhasilannya.

Semua berawal dari pembunuhan sadis disaat usianya 18 tahun, apa yang ia ketahui kala itu mampu membuat Meggy bertindak nekat untuk membalas perbuatan keji para pembunuh keluarganya. Pembunuhan sadis itu terjadi karena Galleon Dallson, Ayah Meggy menolak kerjasama antara Galleon dan pimpinan para pembunuh sadis, Ambrose Killers. Galleon seorang guru bela diri terpercaya dimasanya, Ambrose Killers meminta Galleon mengajarkan anak buahnya tentang bela diri tapi Galleon menolak karena ia tahu tabiat Ambrose. Mendapatkan uang dari hasil membunuh adalah pekerjaan Ambrose, Galleon menolak jika ia harus melatih fisik para pembunuh. Hal lain yang memicu terjadinya pembunuhan itu karena Steve Dallson, Kakak Meggy memporak poranda casino Ambrose, membunuh para pelacur Ambrose. Steve melakukan demikian karena Kekasihnya memilih menjadi pelacur Ambrose demi melanjutkan hidup. Steve tidak terima, ia memberontak dan Ambrose marah. Hal lain dan hal yang benar-benar menjadi pemicu pembunuhan sadis itu karena, nama besar Dallson berada dalam lindungan kepolisian. Galleon Dallson, mengenal Ambrose Killers dan siap kapan saja menjebloskan Ambrose beserta kawananya kedalam penjara tapi sebelum itu terjadi Ambrose lebih dahulu bertindak, ia melenyapkan seluaruh keturunan Dallson terkecuali Meggy.

Saat itu Meggy diasramakan dan nama belakangnya disembunyikan guna mencegah pelacakan Ambrose. Meggy mengetahui pembunuhan sadis keluarga Dallson ketika ia mendapat ijin untuk berkunjung menemui keluarganya tapi ketika ia sampai di kediaman Dallson, ia disuguhkan pemandangan menghunus jantung!. Seluruh anggota keluarga terkapar tak bernyawa, bersimbah darah. Tidak ada tanda-tanda kehidupan, baik itu Ayahnya, Ibu, Kakak  Adik-adiknya, Kakek, Nenek dan semuanya!. Seluruh keluarganya tak bernyawa, digenangi darah pekat. Saat itu Meggy hampir berteriak jika sorakan sekelompok para pria tidak tertangkap indra pendengarnya, sorakan yang berasal dari dapur dan Meggy memberanikan diri untuk melihatnya. Meggy mengintip dengan hati-hati. Ada sekitar 20 orang pria tengah bersorak dan bersulang, Meggy mengamati mereka dan tatapanya jatuh pada seorang pria yang terlihat dialah Bossnya.

Meggy mengenal Ambrose, ia tahu kedudukan Ambrose didunia kelam. Ambrose kerap menjadi pemberitaan dalam berbagai pembunuhan sadis yang terjadi, pria itu selalu disudutkan namun tidak ada yang berani mengadilinya. Dan pria itu telah menyebabkan Meggy kehilangan keluarganya.

Karena itu Meggy turun tangan, membalas perbuatan Ambrose dan kawanannya. Meggy mengingkari jati dirinya, masuk dengan diam-diam kedalam dunia kelam yang penuh mara bahaya. Berbekalkan tekad yang kuat dan bela diri yang selalu Meggy kembangkan, membuat Meggy lebih mudah menjalankan misinya.

5 tahun terakhir ia gunakan dengan sebaik-baiknya. Meggy seorang mahasiswa bidang Sastra Inggris, dan ketika siang beralih ke malam, Meggy akan beralih menjadi seorang gadis pejuang, dengan penuh ketelitian ia menargetkan tiap-tiap pembunuh yang ia lihat terlibat dalam pembunuhan keluarganya, Meggy mengingat wajah para pembunuh itu dengan jelas. Meggy hanya membunuh para pembunuh keluarganya, ia ingin perlahan-lahan aksinya membawanya pada Ambrose, lewat melenyapkan satu persatu kawanan Ambrose. Meggy bersumpah Ambrose akan mati ditangannya, apa pun caranya akan Meggy tempu meskipun bahaya membentang ia tidak peduli.