HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔

PART 28

Author Pov.

Dua peran dalam satu tubuh tidaklah mudah, itulah yang terjadi pada Ares. Ares sebagai pembunuh bayaran berdarah dingin sekaligus merangkap menjadi CEO Perusahaan bertaraf internasional bersama sahabatnya Dastan yang juga menjalankan dua peran dalam satu tubuh.

Memang tidak mudah tapi apa yang tidak untuk Ares? jika tidak menyangkut uang dan kepuasanya ia tidak akan menjalankan kedua peranan itu dengan senang hati. Kehidupannya memang kelam tapi bukan berarti seluruh yang ia kerjakan haruslah sekelam kehidupannya, contoh pekerjaannya selain berburu target yang menghasilkan banyak uang adalah bekerja sebagai CEO yang tak disangka lebih menguras tenaga terlebih lagi pikiranya selalu bermain dalam menjalankan perannya sebagai CEO.

Waktu tidak pernah menunggu, waktu akan terus berjalan dan itulah yang Ares tanamkan dalam dirinya, dirinya yang mengejar waktu bukan waktu yang mengejar dirinya. Waktu yang membuat Ares menjemput banyak pekerjaan seperti yang ia lakukan saat ini, berkutat dengan sebuah dokumen dan laptop. Meski waktu tidak lagi menunjukan untuk bekerja tapi Ares tidak peduli bahkan jika perlu ia tidak akan tidur demi membereskan pekerjaanya. Memang tidak seberapa tapi jika dibiarkan akan menumpuk dan membuat Ares lebih mempertimbangkan peranannya sebagai CEO. Nyatanya menjadi CEO itu tidak semudah menjadi pembunuh bayaran, psikopat yang tugas awalnya hanya memantau dan selanjutnya beraksi sampai ia mendapatkan hasil dari tugasnya.

Ares menyugar rambutnya ketika ia selesai dengan dokumen dan laptopnya. Rasa lelah ia rasakan tapi sebanding dengan keberhasilannya kelak, dimana akan lebih banyak pasukan Dollar menghampirinya.

Tidak hanya pekerjaan yang ia pikirkan saat ini, gadis yang telah menjadi Kekasihnya lah yang sebenarnya lebih banyak menyita pemikiranya tapi bagusnya dengan memikirkan Meggy itu justru membuat Ares semakin semangat membereskan pekerjaannya. Ares baru dalam menjalin hubungan yang melibatkan perasaan tapi mau di apakan jika Ares tidak segera mengutarakanya dan bagusnya ia sudah mengutarakan perasaannya dan mendapatkan balasan yang ia inginkan dari Meggy.

Hanya Meggy yang dapat membuat Ares menginginkan hubungan lebih dari sekedar partners berburu targetnya, hanya Meggy yang dapat menumbuhkan perasaan mendambanya terhadap kehadiran wanita dan hanya Meggy yang dapat membuat Ares terlihat seperti pria konyol disetiap kali memikirkan gadis itu. Semuanya hanya karena Meggy dan Ares pun berharap, hanya karena dirinya lah Meggy bersedia menjadi Kekasihnya, yang mana Ares tahu bahwa sebelumnya Meggy pun tidak pernah menjalin hubungan seperti yang mereka jalini saat ini.

Ares sadar sepenuhnya bahwa ia memang menginginkan Meggy sejak awal dan ia tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan, dimana ia yakin kehadiran Meggy akan membawa terang ke dalam hidupnya.

Jika seseorang melihat keadaan Ares saat ini, mungkin orang itu akan langsung menebak apa yang tengah terjadi pada Ares. Ares seperti pria kasmaran dan memang itu yang terjadi padanya. Pria tampan itu tersenyum lebar seraya memikirkan penyebab senyum lebar itu dan Ares mendapatkan geli pada diri sendiri, bisa-bisanya pengaruh Meggy membuatnya banyak tersenyum, tapi bukankah itu bagus untuk Ares? setidaknya ia tahu rasanya tersenyum tulus karena seseorang itu sangatlah menyenangkan.

Mencegah dirinya semakin gila, Ares melirik jam tanganya yang menunjukan pukul sepuluh malam dan ia berada di ruangan Perusahaanya karena sepergianya dari kediaman Meggy, Ares langsung kembali pada pekerjaanya. Pria itu menghela nafas dan ia rasa sudah saatnya untuk pulang dan seperti yang Meggy katakan, kau harus pulang dan mengurus dirimu, Ares.

Ares menyeringai teringat Meggy, Ares ingin segera membawa Meggy tinggal bersamanya dan membuat Meggy mengurus dirinya, haha. Ares bangkit berdiri dan tiba-tiba saja ponselnya berdering tanda panggilan masuk, panggilan dari Meggy yang semakin membuat senyum Ares tidak kunjung pudar. Ares mengangkatnya pada deringan pertama dan mendengar cicitan ketakutan gadisnya.