PART 35

3.5K 217 5
                                    

Flashback Part 34.

Terdengar ledakan dan itu berasal dari mobil James. Semua orang menyayangkan mobil James yang meledak dan cemas pada keadaan James.

"Meg, apa yang terjadi pada James?!." David menyeruak di antara kerumunan. Meggy meneteskan air mata, ia tidak mengerti.

"Tolong, David kita kerumah sakit sekarang." Lirih Meggy.

David beranjak cepat dan kembali dengan mobilnya. Beberapa orang membantu memasukan tubuh James ke dalam mobil sementara Meggy terdiam di tempat dengan tatapan terfokus pada mobil James yang terbakar. Meggy melihat seseorang tidak jauh dari lokasi mobil James, seorang pria yang jelas tengah menatap dan tersenyum padanya, senyum yang sangat kejam dan Meggy mengenali pria itu.

Ambrose. Batin Meggy.

(Bagi yg lupa, kali aja lupa, atau emang benar-benar lupa terakhir baca sampe mana 😆😆😆😆 maaf ya, lama UP nya.)

Lanjut silakan scroll ⬇➡

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Author Pov.

James baik-baik saja. Setidaknya itu kesimpulan terbaik dari diri James saat ini dan Meggy bersyukur tentang itu, tidak ada luka serius, James hanya pingsan karena shock. Meggy menyalahkan dirinya atas perkara yang menimpa James, jika saja dirinya terbuka pada James kemudian mengingat James berulang tahun hari ini kemudian merayakanya, mungkin perkara itu tidak akan terjadi.

Meggy memejamkan matanya erat-erat saat scene mobil James meledak terulang berkali-kali di ingatannya bahkan Meggy tidak bisa menampik siapa orang dibalik kecelakaan itu. Dengan jelas Meggy melihat pria itu, pria yang sama yang telah melenyapkan seluruh keluarganya lalu apakah sekarang pria itu mengincar James, sahabatnya?, Meggy menarik nafas tajam menghembuskanya sefrustasi mungkin, jika dugaanya benar maka ia tidak akan tinggal diam. Meggy tidak ingin James menjadi korban berikutnya.

Bunyi perpaduan antara lantai dan sepatu menembus gendang telinga Meggy, Meggy masih memejamkan matanya ketika bunyi itu semakin terdengar dekat mengarah padanya kemudian ia bisa merasakan aura yang sangat familiar dan aroma maskulin yang sangat berbeda, begitu tenang sekaligus tajam.

"Mage."

Masih dengan memejamkan mata Meggy bangkit dari duduknya di kursi tunggu di rumah sakit, tempat ia dan David mendapatkan pertolongan pertama untuk James. Meggy memeluk tubuh tegap nan wangi itu dan ia bisa merasakan lengan kekar melingkarinya.

"Aku tahu pelakunya, Ares, aku tahu." Lirih Meggy.

"Stttt." Desis Ares seraya mengusap puncak kepala Meggy, menenangkan gadisnya.

"Dia melukai sahabatku, pria itu benar-benar keparat." Suara Meggy terbenam di dada bidang Ares. Gadis itu mengumpat dengan suara tertahan.

"Tenang, Sayang." Ares mengecup puncak kepala Meggy, tidak peduli jika ada yang melihat interaksi mereka.

"Tidak bisa, Ares aku tidak bisa tenang. Aku tahu sekarang motifnya, tidak bisa menyentuhku maka ia akan menyentuh orang-orang terdekatku." Meggy yakin tentang itu jika tidak untuk apa Ambrose berdiri tidak jauh dari lokasi kecelakaan James kemudian menatapnya penuh misteri, jelas Ambrose tengah menunjukan motifnya untuk menarik Meggy mendekat.

Ares pun tahu itu perbuataan Ambrose. Jelas tidak bisa menyentuh Meggy secara langsung maka pria itu akan menyentuh Meggy melalui orang-orang terdekat gadisnya. Ini taktik terbaru dan murahan dari Ambrose.

"Tenangkan dirimu kita akan membahasnya nanti." Bisik Ares karena ia melihat sekelompok orang berjalan ke arah mereka.

"Ares, bagaimana kau bisa memintaku tenang saat----."

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now