PART 57

2.8K 191 34
                                    

Author Pov.

Meggy tak habis pikir ia akan mendapat serangan tiba-tiba di tempat umum dan penyerangnya adalah seseorang di masa lalunya. Masa lalu, yeah nampaknya masa lalu akan terus membayanginya entah sampai kapan.

"Kau merasa sakit?"

Pertanyaan dengan nada yang lembut dari Ares, membuyarkan lamunan Meggy. Meggy mendongak menatap Ares yang menjulang tinggi di hadapannya.

"Tidak," Lirih Meggy. Ares menunduk lebih rendah, ia mengamati keadaan Meggy. Gadisnya itu tengah duduk dengan penampilan berantakannya. Tatanan rambut ala sekretaris handalnya tidak serapi beberapa saat yang lalu, kemeja putihnya kotor dan rok spannya robek di kedua sisi, beruntungnya tidak memperlihatkan dalaman Meggy hanya saja kejejangan betis hingga ke paha hampir tersingkap seluruhnya. Mengenaskan memang, tapi Meggy tidak sedikit pun membuatnya terlihat lebih mengenaskan lagi, gadis itu justru terdiam bak patung.

"Jangan memikirkanya lagi Sayang."

Meggy mengernyit tidak senang.

"Bagaimana bisa aku tidak memikirkanya? Dia menyerangku di tempat umum! Dimana ada banyak nyawa yang segera terancam saat penyerangan itu terjadi." Cercah Meggy.

Okey Ares akan membahasnya, tapi nanti dan yang perlu ia lakukan sekarang adalah mengurus penampilan Meggy terlebih dahulu baru kemudian mereka berlanjut pada pembahasan tentang penyerangan itu.

"Itulah bodohnya mereka, begitu haus akan balas dendam dan tidak memikirkan orang lain. Kau tidak perlu heran Sayang, penyerangan yang mereka lakukan karena menginginkan kematianmu." Sahut Ares. Meggy mendengus.

"Beruntungnya tidak ada yang terluka tapi justru restoran itulah yang kacau."

Ares tersenyum miring.

"Kau tidak perlu khawatir aku sudah mengurus biaya kekacauannya,"

Meggy tersenyum tipis.

"Terima kasih."

"Ya dan yang harus kau lakukan sekarang adalah berbenah. Lihat dirimu, beruntung rokmu tidak begitu banyak menyita perhatian," Ada nada kesal terlontar di kata-kata Ares. Meggy melirik dirinya sendiri, mendengus geli karena dirinya benar-benar kacau kemudian kembali menatap Ares.

"Kau seharusnya tahu betapa aku sangat kesulitan dengan pakaianku saat menyerang balik pria gay itu!"

Ares menghela Meggy bangkit dari duduknya, menatap gadisnya itu dengan sayang.

"Aku tahu Sayang dan sekarang bukan waktunya membahas apa yang telah terjadi, aku menolak membahasnya sekarang dengan keadaanmu yang berantakan namun sial menggairahkan."

Oh Ares benar-benar....

Tidak ingin membuat Ares kesal, Meggy mengecup kilat bibir Ares kemudian melenggang ke dalam kamar mandi. Ketika Ares datang menjemputnya, pria itu langsung membawa Meggy ke penthouse dan Meggy tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun dalam perjalanan mereka. Ia shock? Oh tentu saja, siapa yang tidak shock setelah menerima penyerangan brutal dari seorang musuh, tetapi keberuntungan memihak kepada Meggy, gadis itu di anugerahi keahlian dalam menangani penyerangan, ia pandai berkelahi dan menyerang balik lawannya. Jika di ingat tidak tanggung-tanggung peluru yang mengarah padanya dan dengan segenap keahliannya Meggy berhasil menyelamatkan dirinya dari ancaman timah panas mematikan.

Ketika air pancuran mengguyurnya, perasaan Meggy sedikit lebih tenang tetapi meski pun begitu ia tetap memikirkan apa yang baru saja ia alami. Meggy tidak akan lari atau berpura-pura bodoh, setelah ini ia akan berdiskusi bersama Ares, pria yang jelas sangat bisa membantunya dalam kondisi apa pun. Dan ketika Meggy keluar dari kamar mandi, ia mengernyit melihat Ares yang tengah meletakan pakaian milik Meggy di atas ranjang. Meggy mendekat, menatap pakaian serba hitam dan panjang yang sudah Ares siapkan.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now