PART 69

3.1K 213 48
                                    

Author Pov.

Demi apa pun! Ares terlihat begitu bersemangat menuntun Meggy menaiki tangga hingga masuk ke dalam kamar mereka, mengunci pintu kamar dengan semangat kemudian tanpa peringatan membopong Meggy dan mendudukkan Meggy di pangkuannya. Mereka duduk di pinggiran ranjang, dengan tatapan yang saling mengunci. Meggy tidak bisa mengikis senyumnya ketika mengingat keantusiasan Ares.

"Sekarang katakan bahwa kau benar-benar menerima lamaranku dan siap menikah denganku," Desak Ares. Meski pun mendesak, nada suara pria itu tetap terkendali.

Meggy mengulum senyumnya, sampai kedua pipinya mengembang padat dan merona.

"Mage," Desak Ares. Ia butuh jawaban bukan senyuman, meski pun Ares tahu apa arti senyuman itu tapi sumpah demi apa pun, Ares ingin jawaban!.

Ares berdecak gemas ketika Meggy tidak kunjung menurutinya.

"Jawab sekarang Sayang atau kau ingin ku cium sampai kau menyerah?"

Lakukan saja!. Batin Meggy bersorak.

Sebelah alis Ares naik dengan pelan dan menggoda.

"Kau menantangku?" Ares bisa tahu apa yang suara hati Meggy katakan dan saat mengetahuinya betapa hebatnya kebahagiaan menyerang Ares.

Meggy semakin mengulum senyumnya, ia menggeleng untuk menggoda Ares. Ares menggeram tertahan, mencondongkan wajahnya hampir melaksanakan ancamannya jika Meggy tidak segera bersuara seraya membekap mulut Ares.

"YA!, aku menerima lamaranmu dan aku siap menikah denganmu."

Dan Ares tidak bisa menahan erangan kebahagiaannya. Dengan gerakan yang tidak terprediksi, Ares menjatuhkan tubuh mereka ke ranjang, mengungkung Meggy yang berteriak senang di bawahnya.

"Kau membuatku begitu lama menunggu, aku hampir gila!" Cetus Ares.

Meggy terkekeh, salah satu tangannya terulur membelai dari leher Ares naik ke tatanan wajahnya yang tampan.

"Maaf, karena membuatmu terlalu lama menunggu. Maaf, karena membutuhkan waktu yang lama untuk menyadari betapa aku juga menginginkan pernikahan bersamamu." Lirih Meggy.

Kelembutan sentuhan dan ungkapan maaf Meggy menyentuh hati Ares sedemikian rupa. Ia tersenyum, kemudian menunduk dan mencium penuh bibir Meggy. Menghentikan ciuman itu ketika Meggy membalas ciumannya dengan tersendat-sendat.

"Di maafkan, lagi pula aku tidak bisa memaksamu, aku tengah mencoba menjadi calon pria seumur hidupmu yang pengertian dan sepertinya aku bisa." Ares merasa begitu bangga pada dirinya sendiri.

Meggy tersenyum seraya melarikan jari-jarinya ke kancing-kancing kemeja Ares, melepasnya satu persatu.

"Kau bisa, luar biasa bisa. Aku kagum padamu." Ucap Meggy.

Netra Ares berkilat penuh humor sekaligus sensual ketika tangan Meggy menarik keluar kemejanya dari celana bahannya.

"Dan sepertinya aku akan mendapatkan hadiah atas penantianku," Ucap Ares seraya mengangkat bergantian lengannya, membantu usaha Meggy menanggalkan kemejanya hingga dada bidang Ares menjadi pemandangan sempurna. Meggy di bawah kungkungan Ares, menatap kagum diri Ares.

"Ya kau akan mendapatkannya."

Dan Ares tidak membutuhkan waktu lama untuk menyerang balik Meggy. Dengan kecekatan yang luar biasa, Ares berhasil menelanjangi Meggy terlebih dahulu. Netra pria itu berkilat-kilat menatap kesempurnaan tubuh Meggy yang semakin membuatnya gila. Meggy yang meski pun merona di bawah tatapan Ares yang membara, ia masih bisa terkikik sembari mengusap dada bidang Ares.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now