PART 13

3.1K 198 5
                                    

Author Pov.

"Apa yang kau pikirkan? aku tidak mau melakukanya!."

Tidak setuju pada rencana Ares di malam ke sekian kalinya mereka beraksi. Meggy menatap gusar Ares yang tenang-tenang saja setelah mengatakan Meggy harus naik ke atas ranjang target mereka malam ini.
Walau pun Meggy bersedia menggoda setiap pria yang menjadi target tapi untuk naik ke ranjang dan lebih dari sekedar menggoda tidak pernah terlintas untuk Meggy lakukan.

"Itulah poinya, Sayang. Target malam ini tidak akan mudah tergoda pada wanita yang hanya mengandalkan penampilan dan mulut pintarnya dalam menggoda."

Meggy mengerang.

"Lalu aku harus melayaninya? seperti jalang sungguhan, itu mau mu?. Oh Ares, kau sangat brilian!."

Ares menyeringai.

"Aku tidak akan membiarkan kau melayaninya, Sayang. Aku akan datang menyelamatkanmu."

Sebelah alis Meggy terangkat menantang ucapan Ares.

"Menyelamatkan ku?."

Ares mengangguk optimis pada ucapanya. Ia tahu Meggy akan menolak tanpa diberi perjanjian terlebih dahulu. Lagi pula Ares tak mungkin membiarkan partnersnya dalam bahaya kan? apa lagi partners seperti Meggy yang sulit untuk di dapatkan.

"Aku akan datang sebelum kau melepas pakaianmu."

Sialan Ares. Meggy memerah. Meggy berdeham sambil bersedekap, sorot matanya terfokus pada Ares yang tengah duduk tenang bak Raja yang di layani bahkan Raja tidak setenang Ares. Ares terlalu tenang dalam mengungkapkan kemauanya, hidup pria itu terlalu tenang meski pun ia seorang penjahat.

"Apakah tidak ada cara lain?, sungguh Ares, aku tidak mungkin melakukan itu!."

"Kau tidak akan melakukanya, kau hanya naik ke ranjangnya dan menggodanya."

Meggy menggigit bibir bawahnya. Sebelum melakukanya pun ia sudah berpikir yang tidak-tidak akan terjadi padanya. Bagaimana jika pria itu memaksanya? meracuninya? dan lebih parah membunuhnya lalu meperkosanya?. Astaga pemikiran itu terlalu mengerikan untuk terjadi di dunia nyata.

"Kau tidak perlu takut, aku akan memantau mu dalam jarak aman. Sebelum kau melepas pakaian mu dan pria itu menunjukan senjatanya----."

"Ares!." Meggy mengerang, kebanyakan kata-kata Ares mengandung kemesuman ditambah tatapan intensnya, membuat Meggy resah sekujur tubuh.

Ares terkekeh, ia bangkit berdiri dari sofa ruang tamu Meggy.

"Aku akan datang jam 7."

Sebelah alis Meggy terangkat.

"Tidakkah terlalu cepat?."

Ares menggeleng.

"Sebelum beraksi, kau harus ku permak sedikit." Ares melirik jam tangan kemudian menatap Meggy yang tengah menatapnya kebingungan.

"Aku harus pergi." Ares mengedipkan sebelah matanya.

Meggy tersadar dari kebingunganya ketika suara pintu ditutup menyapanya. Ares sudah pergi dan yeah Meggy pun juga harus pergi ke kampus, beruntung kelasnya tidak pagi jika tidak ia pasti sudah terlambat karena kunjungan Ares.

****************

"Akhir-akhir ini kau sibuk sekali." James menyuarakan isi hatinya, menatap Meggy yang tengah mengerjakan tugas.

Meggy tersenyum.

"Kau bisa melihatnya. Huftt!." Meggy menghela nafas selesai dengan tugasnya di atas lembar-lembar tebal.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt