PART 52

3.5K 250 51
                                    

Author Pov.

"Bukan aku yang memulai."

Beberapa saat keheningan tercipta di antara Meggy dan Ares, mereka duduk bersisian di pinggiran ranjang, berkutat dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya Ares tidak tahan duduk bersisian tapi tidak membicarakan apa pun.

Meggy menarik nafasnya yang terasa berat, menghembuskannya dengan pelan.

"Aku tahu, Mia menciummu dan kau mendorongnya." Ucap Meggy tanpa melirik Ares.

Ares menghela nafas.

"Kau kecewa padaku?"

Meggy mengangguk samar.

"Seharusnya kau tidak perlu mendorongnya sekasar itu." Lirih Meggy, Ares mendengus.

"Dia memancing emosiku, tingkahnya seperti jalang." Sahut Ares kasar.

Meggy beralih menatap Ares. Mencari sesuatu di netra pria itu tapi ia tidak menemukan apa pun.

"Mia melakukan itu karena ia mencintaimu,"

"Tapi aku tidak." Tukas Ares sengit. Meggy menghela nafas.

"Aku tahu. Menurutku tindakan Mia benar untuk menunjukan perasaannya."

"Itu tindakan paling bodoh, Sayang." Sahut Ares ketus.

Meggy mendengus, sungguh tidak ada gunanya membahas perasaan Miana terhadap Ares. Ares jelas-jelas tidak menyukai Miana dan semakin tidak menyukai setelah gadis itu menciumnya. Benar-benar memuakkan.

Keheningan kembali tercipta hanya tatapan yang terus mengunci tatapan satu sama lain. Situasi seperti ini memang tidak dapat di prediksi, kadang mereka akan banyak berargumen dan kadang akan diam saja seperti sekarang. Dan kadang kata-kata tidak di butuhkan untuk situasi yang cukup rumit. Rumit karena hati dan pikiran tidak bisa menyatu.

"Jadi bagaimana perasaanmu setelah berhadapan langsung dengan Mia?"

Ares mengedikan bahu.

"Seperti berhadapan dengan batu." Sahut Ares.

"Dan batu itu mengungkapkan perasaannya padamu bahkan ku lihat rasa cintanya padamu begitu besar."

Ares memincing, tidak senang dengan ucapan Meggy.

"Dan aku tidak memiliki perasaan kepada sebuah batu." Cetus Ares.

Meggy tersenyum samar. Sekarang mereka menyebut Miana dengan sebutan batu, sungguh keterlaluan sekali. Pandangan Meggy menyeluruh pada diri Ares, memandang kesempurnaan pria itu, ia tidak yakin dirinya bisa menemukan pria yang sama seperti Ares.

Sementara Ares, menelaah pandangan Meggy terhadapnya. Pandangan gadisnya itu penuh cinta dan pemujaan dan tidak pelak juga tatapan penuh kesedihan akan sesuatu menggeser dengan cepat tatapan menyenangkan gadis itu terhadapnya. Entah apa yang tengah Meggy pikirkan dan Ares yakin itu bukan pemikiran yang baik untuk saat ini.

"Kau menatapku seolah-olah takut kehilanganku." Ares mencetuskan penglihatannya, benar atau salah Ares tidak peduli.

Meggy tertegun sejenak, menatap ke dalam netra Ares yang mulai tak bersahabat. Meggy tersenyum tapi senyum tipis yang di paksakan.

"Kenapa aku harus takut kehilanganmu?,"

"Karena Miana." Sahut Ares cepat. Ares tidak akan membiarkan hati dan pikiran gadisnya menyatu untuk membela Miana. Ares ingin hati dan pikiran Meggy untuk dirinya, sama seperti yang Ares lakukan sejak mengenal Meggy. Maka dari itu Ares tidak akan membiarkan celah sedikit pun untuk Miana menguasai Meggy sehingga membuat Meggy lebih memilih persahabatan di bandingkan cintanya.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now